TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Agung H.M. Prasetyo mengatakan akan memperbaiki semua kekurangan yang ada pada Kejaksaan Agung. Salah satunya, memulai hubungan baik dengan Komisi Pemberantasan Korupsi. "Saya ingin membangun kerja sama dengan KPK," ujar Prasetyo ketika ditanya soal penanganan kasus korupsi, Jumat, 21 November 2014
Hubungan antara KPK dan Kejaksaan Agung sempat renggang dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu pemicunya, KPK pernah mencokok jaksa Urip Tri Gunawan, Ketua Tim Jaksa Penyelidik Kasus BLBI. Dia tertangkap tangan saat menerima uang dari pengusaha Artalita Suryani.
Prasetyo tidak menjelaskan secara jelas bagaimana dirinya akan membangun kerja sama dengan KPK. Ia hanya mengatakan akan menyerahkan apa yang dibutuhkan KPK dari Kejaksaan Agung dan, begitu pula sebaliknya, mengharapkan KPK membantu ketika Kejaksaan membutuhkan. "Koordinasi yang baiklah," ucapnya. (Baca: Jaksa Agung Prasetyo: Saya Cuma Wayang)
Terlepas kerja sama itu terwujud atau tidak, Prasetyo berjanji akan menangani kasus korupsi yang belum selesai. Prasetyo terpilih sebagai Jaksa Agung pada Kamis siang dan sudah dilantik oleh Presiden Joko Widodo.
Ia diragukan komitmennya dalam penegakan hukum karena berasal dari partai, yaitu sebagai politikus Partai NasDem. Selain Prasetyo, sebelumnya muncul sejumlah nama calon Jaksa Agung, seperti Pelaksana Tugas Jaksa Agung Andhi Nirwanto, Jaksa Agung Muda Pidana Khusus, serta Kepala PPATK Muhammad Yusuf. Prasetyo dulunya adalah Jaksa Agung Pidana Umum dan politikus NasDem.
ISTMAN M.P.
Berita Terkait
Prasetyo Jadi Jaksa Agung, ICW: Korupsi Kabur
Pesan Jokowi Buat Jaksa Agung Prasetyo
Jadi Jaksa Agung, Ini Janji Prasetyo
Alasan Jokowi Pilih Prasetyo Jadi Jaksa Agung