TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menanggapi komentar Abraham Samad terhadap terpilihnya Prasetyo sebagai Jaksa Agung. Menurut Surya, kritik Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi itu sebagai berlebihan. "Komentarnya judgmental sekali. Kenapa harus meragukan orang partai?" Kata dia, Jumat, 21 November 2014. (Baca: Tiga Kesalahan Jokowi Angkat Jaksa Agung Prasetyo)
Selama ini, kata Surya, dirinya ikut membesarkan hati KPK ketika diserang atau dilemahkan oleh beberapa kalangan. Ia berharap KPK melakukan hal yang sama terhadap kadernya. "Apa salahnya KPK juga membesarkan hati saya. Jangan menghakimi institusi," ujar Surya.
Abraham Samad memang menyayangkan Presiden Joko Widodo mengangkat Prasetyo sebagai Jaksa Agung. Alasannya, jabatan Jaksa Agung mestinya bukan orang dari partai politik. "Jaksa Agung harus orang yang berintegritas," kata Abraham. "Prasetyo merupakan seorang politisi, biasanya mempunyai konflik kepentingan."
Sebelum diangkat menjadi Jaksa Agung, Prasetyo merupakan politikus Partai NasDem dan terpilih sebagai anggota DPR periode 2014-2019. Surya mengingatkan Abraham bahwa dulu juga dipilih presiden. "Kamu (Abraham Samad) dan teman-teman di KPK, kan juga dipilih. Jangan menghakimi," pinta Surya.
Surya juga menyayangkan sikap pesimistis publik terhadap kredibilitas kader partai sebagai Jaksa Agung. "Presiden saja orang partai. Presiden sebelumnya malah ketua umum partai. Semua orang punya hak untuk memimpin," katanya.
INDRI MAULIDAR
Berita Terkait
Ruhut: Jika Tak Mampu, Prasetyo Bisa Lempar Handuk
Prasetyo Janji Bereskan Masalah Internal Kejaksaan
Prasetyo: Pesan Presiden, Kerja Kerja Kerja...
Diragukan, Jaksa Agung Prasetyo: Lihat Saja Nanti
Jaksa Agung Prasetyo Ajak KPK Bekerja Sama