TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengatakan Pemerintah DKI batal menggunakan Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Bumi Perkemahan Cibubur dan Asrama Haji Pondok Gede sebagai tempat menampung para pengungsi banjir.
Sebabnya, para pengungsi di banyak wilayah menolak ditempatkan di kedua lokasi tersebut dengan alasan jarak yang jauh dari tempat tinggal mereka. "Lokasinya siap, tapi warga menolak," kata Ahok di Balai Kota, Kamis, 20 November 2014. (Baca: Jakarta Banjir, Ahok Sibuk Terima Tamu Seharian)
Warga, Ahok menturkan, ingin tetap menengok tempat tinggal mereka saat diterjang banjir. Pemerintah DKI memutuskan untuk tak akan memaksakan warga mengungsi ke dua lokasi tersebut. DKI, melalui Satuan Polisi Pamong Praja, hanya akan mengevakuasi warga ke titik-titik pengungsian yang sudah biasa ditempati. Tujuannya, agar warga tak tumpah dan mengungsi di jalanan. (Baca: Ahok: Ada Mafia Lahan di Proyek Ibu Kota)
Ahok menuturkan, Dinas Sosial akan memperbarui prosedur tetap penanganan pengungsi. Dinas, kata dia, kini mampu mendirikan tenda dan menyiapkan makanan dalam waktu tiga jam di permukiman yang banjirnya mencapai ketinggian lebih dari satu meter. (Baca: Enam PR Ahok Versi DPRD DKI)
Akhir 2013 lalu, Pemerintah DKI Jakarta berencana memperbaiki prosedur penanganan bencana dengan menempatkan pengungsi pada beberapa titik pusat. Cara ini dianggap efektif mempermudah penyaluran bantuan kepada para pengungsi.
Meski tahun ini batal menggunakan lokasi-lokasi yang sudah direncanakan, Ahok mengatakan Dinas Sosial bakal memperketat penyaluran bantuan bagi pengungsi. Sebab menurut dia, beberapa warga justru menjadikan banjir sebagai ajang mengeruk keuntungan. Warga, kata dia, langsung turun ke jalan raya dan meminta bantuan ke pengendara dan berujung menyebabkan kemacetan. (Baca; Ahok Jamin Genangan Banjir Tak Lama)
Selain Dinas Sosial, Ahok mengatakan, Dinas Pekerjaan Umum juga tengah mengejar penyelesaian pemasangan dinding turap sungai dan pembersihan gorong-gorong di semua wilayah. Ia mengklaim pekerjaan tersebut akan membuat banjir di Jakarta berlangsung berhari-hari. "Selama ini terendam 2-3 jam saja sudah minta bantuan," kata Ahok.
LINDA HAIRANI
Topik terhangat:
Tes Perawan Kepolisian | Ahok Jadi Gubernur | Jokowi dan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Kronologi Baku Tembak TNI Vs Polri di Batam
Ahok: Saya Bukan PDIP, tapi Orangnya Bu Mega
3 Modus Baru Mafia Migas Versi Faisal Basri
JE Sahetapy: Piring Kabinet SBY Bau Amis