TEMPO.CO, Jakarta - Para filolog pakar di bidang manuskrip kuno berhasil memecahkan sebuah pegangan dari Mesir Kuno yang memuat serangkaian mantra. Buku tersebut berjudul Handbook of Ritual Power.
Menurut para peneliti buku tersebut memuat mantra-mantra cinta, pengusir roh jahat, dan menyembuhkan penyakit kuning—penyakit yang disebabkan infeksi bakteri—. Buku ini menurut studi yang dimuat dalam artikel berjudul "A Koptik Handbook of Ritual Power" diperkirakan berumur 1.300 tahun dan ditulis dalam bahasa Koptik.
Kertas buku tersebut terbuat dari bahan perkamen. Karena jumlah yang hanya satu buah, naskah ini disebut unicus codex. “Sebanyak 20 halaman berisi tentang tata cara ritual orang Koptik Kuno,” kata Malcolm Choat, anggota penelitian dari University of Sydney, seperti dikutip dari Livescience, Jumat, 21 November 2014.
Choat mengatakan naskah ini dimulai dengan serangkaian panjang doa yang dilanjutkan dengan gambar-gambar. Naskah ini juga memuat sejumlah resep obat dan mantra untuk menyembuhkan seseorang dari kerasukan roh, serta berbagai penyakit lainnya. “Juga ada mantra untuk membuat seseorang jatuh hati dengan kita,” Choat menambahkan.
Dia pun memaparkan salah satu cara supaya orang jatuh hati. Caranya, kata dia, membuat cairan ajaib dengan bahan dasar kuku manusia dan melemparkannya ke kusen pintu orang yang 'diincar'.
Meski begitu, beberapa doa tampak terkait dengan kelompok yang disebut “Sethians”. Kelompok ini mulai masuk Mesir sejak abad-abad awal kekristenan. Salah satu doa dalam naskah kuno ini mengurai tentang Seth. “Seth, Seth, Kristus yang hidup,” tulis salah satu doa di Handbook of Ritual Power.
Pembukaan naskah kuno tersebut merupakan doa yang mengacu pada sosok ilahi bernama “Bakthiota”. Sosok ini, menurut peneliti, masih sangat misterius. “Dia merupakan sosok ambivalen. Kekuatan besar dan penguasa pasukan dalam dunia materi,” ujar Choat dalam pemaparan temuannya di sebuah konferensi.
Hanya para pimpinan gereja pada abad ke-7 yang menganggap kelompok Sethians sebagai bid’ah. Setelah itu, kelompok tersebut tak diketahui keberadaannya. Peneliti menduga naskah unicus codex ini merupakan naskah transisi yang ditulis sebelum sekte Sethians dibubarkan sepenuhnya.
Para peneliti percaya naskah kuno tersebut berasal dari abad ke-7 atau ke-8. Saat itu, orang Mesir Kristen Kuno memang mulai membuat naskah-naskah doa berdasarkan ajaran Yesus Kristus.
Namun peneliti belum dapat membuktikan siapa pengguna naskah ini. Sebab, menurut Choat, penggunanya belum tentu seorang imam atau biarawan. “Asal usul naskah ini juga masih misteri,” Choat menambahkan.
Tim mendapatkan naskah ini akhir 1981 dari Michael Fackelmann, seorang penjual barang antik yang berdomisili di Wina, Austria. Bagaimana Fackelmann mendapatkan naskah ini pun masih menjadi misteri.
Gaya penulisan di naskah tersebut menunjukkan bahwa manuskrip ini berasal dari hulu Mesir. “Dilihat dari dialek, mungkin dari Ashmunein atau Hermopolis yang merupakan kota kuno Mesir”.
LIVESCIENCE | AMRI MAHBUB
Berita Lain
Timnas di Piala AFF 2014, Bagaimana Peluangnya?
Bertahan di MU, Juan Mata Batal ke Valencia
Mau Beli Lionel Messi, Siapkan Duit Rp 3,8 Triliun
Membedah Kekuatan Lawan Timnas di Piala AFF 2014