TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Disiplin PSSI memberi hukuman berat kepada para pelaku sepak bola gajah antara PSS Sleman dan PSIS Semarang yang berlangsung di Sleman pada 26 Oktober 2014 lalu. Dalam laga Divisi Utama PSSI itu, PSS menang 3-2, tapi kelima gol tercipta dari aksi bunuh diri.
Ada 12 orang yang mendapat hukuman seumur hidup karena dianggap sebagai pelaku utama dalam kasus itu. Namun siapa sebenarnya otak peristiwa ini? (Baca: 12 Pelaku Sepak Bola Gajah Dihukum Seumur Hidup)
Dari Sidang Komisi Disiplin PSSI, setidaknya ada dua orang yang dianggap memberi perintah dalam insiden itu. Di kubu PSS Sleman, pemberi perintah itu adalah Sekretaris Tim Ery Febriyanto, yang dibantu ofisial Rumadi.
"Ery atau yang populer Ableh adalah yang memerintahkan untuk cetak gol ke gawang sendiri. Rumadi mengetahui dan bersama-sama," kata Ketua Komisi Disiplin PSSI Hinca Panjaitan.
Keduanya kemudian dihukum seumur hidup tak boleh aktif dalam persepakbolaan. Mereka juga mendapat denda Rp 200 juta. Hukuman sama dijatuhkan kepada pelatih pelatih Herry Kiswanto. "Ia seharusnya bisa mencegah, tapi tidak melakukan tugasnya," kata Hinca. (Baca: Daftar Lengkap Hukuman Pelaku Sepak Bola Gajah)
Di kubu PSIS Semarang, Manajer Tim Wahyu Winarto dianggap jadi orang yang memerintahkan untuk membalas gol ke gawang sendiri. Sedangkan pelatih Eko Riyadi dianggap tidak berminat melakukan pencegahan. “Eko malah memberi ucapan selamat kepada pemain usai laga tersebut,” tutur Hinca. Keduanya dihukum seumur hidup dan denda Rp 200 juta.
Para pemain yang terlibat dalam terciptanya gol bunuh diri juga dilarang bermain seumur hidup dan didenda Rp 100 juta. Mereka adalah kiper, pencetak gol, atau penyerang yang justru menghalangi gol tercipta ke gawang lawan.
Dari kubu PSS, pemain yang mendapat larangan bermain seumur hidup adalah Riono (kiper), Agus Setiawan, dan Hermawan Putra Jati. Pada kubu PSIS, empat pemain yang mendapat hukuman serupa adalah Catur Adi Nugroho, Komaedi, Fadli Manna, dan Saptono. (Baca: Persebaya, Asal Mula Sepak Bola Gajah)
LIGA INDONESIA | NS
Berita Lain
Timnas di Piala AFF 2014, Bagaimana Peluangnya?
Bertahan di MU, Juan Mata Batal ke Valencia
Mau Beli Lionel Messi, Siapkan Duit Rp 3,8 Triliun
Membedah Kekuatan Lawan Timnas di Piala AFF 2014