Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Komnas Perempuan: Stop Tes Keperawanan  

image-gnews
Sejumlah anggota Polisi Wanita (Polwan) seusai mengikuti apel harian, di kawasan Bunderan HI, Jakarta, 20 November 2014. Komisi Kesehatan DPR segera membahas kebijakan tes keperawanan terhadap calon polisi wanita yang dinilai melanggar hak asasi perempuan. TEMPO/Imam Sukamto
Sejumlah anggota Polisi Wanita (Polwan) seusai mengikuti apel harian, di kawasan Bunderan HI, Jakarta, 20 November 2014. Komisi Kesehatan DPR segera membahas kebijakan tes keperawanan terhadap calon polisi wanita yang dinilai melanggar hak asasi perempuan. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Anti-Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) minta Markas Besar Kepolisian RI menghentikan praktek pemeriksaan selaput dara alias tes keperawanan dalam rangkaian uji kesehatan calon anggota polisi wanita. (Baca: Polri: Bukan Tes Keperawanan, tapi Tes Kesehatan)

"Tes keperawanan merupakan tindak serangan seksual yang merendahkan derajat manusia dan diskriminatif terhadap perempuan," kata Ketua Komnas Perempuan, Yuniyanti Chuzaifah, dalam siaran pers yang diterima, Sabtu, 22 November 2014. (Baca: Polri: Tes Keperawanan Bukan Fokus Ujian Kesehatan)

Menurut Yuniyanti, Kapolri Jenderal Sutarman harus segera mengeluarkan keputusan tertulis untuk memastikan tidak ada toleransi terhadap praktek tes keperawanan. Kebijakan ini juga perlu diambil oleh institusi lain yang menerapkan tes serupa seperti Tentara Nasional Indonesia. (Baca: TNI: Calon Tentara Tak Perawan Dianggap Gagal)

Yuniyanti menyatakan tes keperawanan yang selama ini diterapkan kepolisian tak memiliki manfaat medis untuk menentukan kondisi kesehatan seseorang. Pemeriksaan itu justru melekatkan prasangka yang berkaitan dengan moralitas perempuan dan dapat menimbulkan trauma bagi yang mengalaminya. "Kondisi selaput dara dengan gampang dijadikan pembeda antara perempuan baik-baik dengan perempuan nakal." (Baca: Jenderal Polisi Ini Cerita Tes Keperjakaannya)

Komnas Perempuan mengecam pejabat publik yang justru mendukung praktek diskriminatif termasuk tes keperawanan. Komnas Perempuan berpendapat, membiarkan praktek diskriminatif serupa tes keperawanan berarti mengingkari jaminan konstitusi pada hak warga negara. (Baca: Polri: Calon Polwan Tak Perawan Bisa Lulus Seleksi)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tes keperawanan terhadap polwan terungkap dari rilis yang dikeluarkan Human Rights Watch. Berdasarkan wawancara dengan sejumlah polwan dan pelamar polwan di enam kota disebutkan tes keperawanan masih tetap dilakukan. Tes itu tercantum sebagai salah satu syarat yang harus dijalani pelamar polwan di website rekrutmen polisi. (Baca: Cerita Tes Keperawanan yang Bikin Polwan Pingsan)

IRA GUSLINA SUFA

Terpopuler:
Setelah Jokowi, Giliran Malaysia Cabut Subsidi BBM
Makan Daging Babi, Ini Komentar Kaesang Jokowi
Jokowi Kalahkan Obama di Voting Majalah TIME
Jokowi ke Singapura dengan Pengamanan Minim

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

9 jam lalu

Wartawan dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta menggelar aksi solidaritas untuk jurnalis Tempo Nurhadi, di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta, Selasa, 11 Januari 2022. Jurnalis Tempo Nurhadi menjadi korban kekerasan ketika melaksanakan peliputan investigasi di Surabaya, Jawa Timur. TEMPO/Muhammad Hidayat
Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

Ormas dan kepolisian dianggap paling berpotensi melakukan kekerasan terhadap jurnalis.


Polisi Tangkap 98 Tersangka dan Sita 410 kilogram Bahan Peledak di Jawa Tengah

1 hari lalu

Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi (tengah) memberikan penjelasan seputar persiapan pengamanan saat rangkaian acara ngunduh mantu pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono di Mapolresta Solo, Sabtu, 3 Desember 2022.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Polisi Tangkap 98 Tersangka dan Sita 410 kilogram Bahan Peledak di Jawa Tengah

"Kasus penyalahgunaan petasan atau bahan peledak sejumlah 81 kasus dengan 98 tersangka," ujar Kepala Polda Jawa Tengah.


Polisi Tangkap Mahasiswa Pelaku Persetubuhan Anak di Bawah Umur di Riau

4 hari lalu

Ilustrasi pemerkosaan anak.. hindustantimes.com
Polisi Tangkap Mahasiswa Pelaku Persetubuhan Anak di Bawah Umur di Riau

Mahasiswa yang menyetubuhi anak di bawah umur diciduk polisi Riau. Terungkap setelah korban cerita ke orang tua.


Viral Kasus Perusakan Toko Laundry di Grogol Petamburan, Polisi Tangkap 1 Tersangka di Jambi

4 hari lalu

Ilustrasi jasa laundry. TEMPO/Fahmi Ali
Viral Kasus Perusakan Toko Laundry di Grogol Petamburan, Polisi Tangkap 1 Tersangka di Jambi

Polisi menangkap tersangka perusakan toko laundry berinisial J, 41 tahun, di daerah Jambi.


Beredar Video Seorang Suami Diduga Sekap Istri di Kandang Sapi, Komnas Perempuan Bilang Begini

8 hari lalu

Ilustrasi KDRT. radiocacula.com
Beredar Video Seorang Suami Diduga Sekap Istri di Kandang Sapi, Komnas Perempuan Bilang Begini

Beredar video yang memperlihatkan seorang istri diduga disekap di kandang sapi oleh suaminya di Jember, Jawa Timur. Komnas Perempuan buka suara.


Polisi Diduga Telibat Penembakan 5 Orang Saat Demo di Yahukimo 2 Tahun Silam, Komnas HAM Diminta Turun Tangan

11 hari lalu

Ilustrasi kerusuhan. Getty Images
Polisi Diduga Telibat Penembakan 5 Orang Saat Demo di Yahukimo 2 Tahun Silam, Komnas HAM Diminta Turun Tangan

Dari penelusuran Ha-jabasu, Elius menyatakan adanya dugaan kuat telah terjadi pelanggaran HAM dan pelanggaran HAM berat oleh polisi.


Polisi Tangkap 25 Remaja di Solo karena Aksi Perang Sarung

12 hari lalu

Ilustrasi tawuran / perkelahian / kerusuhan. Shutterstock
Polisi Tangkap 25 Remaja di Solo karena Aksi Perang Sarung

Polisi menangkap 25 orang remaja karena aksi perang sarung di Solo, Sabtu dini hari, 16 Maret 2024.


Polisi Pulangkan 9 Petani Penolak Bandara IKN, Polda Kaltim: Proses Hukum Tetap Berjalan

13 hari lalu

Pj Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur Makmur Marbun bersama Forkopimda saat berdialog dengan sembilan tersangka yang telah ditangguhlan penahanannya. Foto: ANTARA/HO-dokumen Humas Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara
Polisi Pulangkan 9 Petani Penolak Bandara IKN, Polda Kaltim: Proses Hukum Tetap Berjalan

Polisi akhirnya memulangkan sembilan petani yang ditahan akibat diduga mengancam pekerja pembangunan Bandara VIP di kawasan IKN.


Polda Metro Jaya Ungkap Pabrik Ekstaksi di Apartemen Cengkareng, Tersangka Baru 2 Bulan Bebas dari Penjara

13 hari lalu

Direktorat Reserse Narkoba mengungkap kasus tindak pidana narkotika jenis ganja, LSD, dan ekstasi dalam sebulan ke belakang di di Lapangan Gedung Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Maret 2024.
Polda Metro Jaya Ungkap Pabrik Ekstaksi di Apartemen Cengkareng, Tersangka Baru 2 Bulan Bebas dari Penjara

Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menangkappelaku industri rumahan (home industry) narkotika jenis ekstasi berinisial AI.


Gerombolan Tikus Mabuk Setelah Makan Ganja Sitaan di Kantor Polisi

13 hari lalu

Ilustrasi tikus. dailymail.co.uk
Gerombolan Tikus Mabuk Setelah Makan Ganja Sitaan di Kantor Polisi

Sekelompok tikus mabuk setelah memakan ganja yang merupakan barang bukti Kepolisian di New Orleans, Amerika Serikat.