TEMPO.CO, Jakarta - Warga Kampung Melayu Kecil 1, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, yang menjadi korban banjir, mengeluh tak mendapat bantuan saat banjir. Menurut Ketua RT 11 RW 12, Bukit Duri, Rahmawati, pemerintah tidak memberikan bantuan kepada warga yang tak mengungsi. (Baca: Banjir Masih Menggenangi Bukit Duri)
"Warga mengeluh karena tak ada bantuan," katanya saat ditemui di rumahnya, Sabtu, 22 November 2014. (Baca: Banjir DKI, Perbaikan Pompa Rusak Rampung 2 Pekan)
Saat banjir awal 2013 lalu, kata dia, pemerintah memberikan bantuan makanan kepada warga yang memilih tinggal di lantai dua rumahnya. Makanan itu bisa diambil sendiri oleh warga di posko bantuan. (Baca: Pintu Air Manggarai Dibangun, Apa Manfaatnya?)
Tapi untuk banjir kali ini, Rahmawati mengatakan, tak ada bantuan untuk mereka. Padahal, mereka juga membutuhkan makanan. "Sekarang kami harus menyediakan sendiri," ujarnya. (Baca: Banjir, Penjaga Pintu Air Lembur tanpa Insentif)
Menurut Rahmwati, pada periode banjir kali ini, bantuan hanya diberikan kepada warga yang mengungsi. Pemerintah juga memprioritaskan warga yang memiliki bayi untuk segera mengungsi di kantor kelurahan dan masjid besar. Untuk warga lain, dipersilakan jika menginginkan. "Saat banjir Kamis lalu, tak ada warga Kampung Melayu Kecil 1 yang mengungsi," katanya.
Kamis, 20 November lalu, banjir menggenangi 14 titik di Jakarta, termasuk Bukit Duri. Rahmawati mengatakan di wilayahnya air naik hingga sekitar 3 meter. "Sampai situ," katanya sambil menunjuk bagian dinding rumahnya yang tepat berada di bawah atap lantai satu.
Toh warga tak mengungsi. Mereka memilih tinggal di lantai dua rumahnya hingga air surut. "Kami sudah biasa," ujarnya.
NUR ALFIYAH
Terpopuler:
Wanita Tewas di Bandara, Tersangka Sempat ke Bali
Di Tangerang, Orang Mati Mengajukan Kredit ke Bank
Banjir, Penjaga Pintu Air Lembur tanpa Insentif
Wanita Tewas di Bandara, Motif Pembunuhan Gelap