TEMPO.CO , Solo: Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Solo, Daryono, tidak yakin pemberitaan di media internasional soal ritual seks di Gunung Kemukus, Sragen, membuat tempat itu sepi pengunjung. "Saya yakin (pengunjung) justru akan bertambah ramai," katanya, Sabtu, 22 November 2014.
Menurut Daryono, pemberitaan di media internasional tentang Gunung Kemukus bakal membuat banyak orang bertambah penasaran dengan mitos-mitos yang berkembang di lokasi pemakaman Pangeran Samudra tersebut. (Baca juga: Mayoritas Pengunjung Gunung Kemukus dari Jakarta)
Wisata ziarah Gunung Kemukus di Jawa Tengah menjadi pemberitaan media televisi Australia, Special Broadcasting Service (SBS). SBS adalah satu dari lima lembaga penyiaran dengan jaringan luas di Australia. Dalam program Dateline di SBS One yang berjudul "Sex Mountain", wartawan SBS, Patrick Abboud, bingung saat melihat praktek ritual seks di Gunung Kemukus yang bercampur dengan prostitusi. (Baca juga:Paket Wisata Gunung Kemukus Laku Dijual)
Daryono mengatakan pengusaha biro perjalanan tidak terlibat dalam ritual-ritual yang dilakukan oleh klien mereka di Gunung Kemukus. "Biro hanya sebatas menyediakan sarana transportasi dan akomodasi," katanya. (Baca juga: Jawa Tengah Ogah Promosikan Wisata Gunung Kemukus )
Paket wisata yang ditawarkan biro perjalanan ke Gunung Kemukus meliputi jemputan ke bandara pada sore hari, mengantar ke Gunung Kemukus dan kembali lagi ke bandara pada pagi harinya. (Baca juga: Ritual Seksual di Kemukus Diklaim Bawa Berkah)
AHMAD RAFIQ
Berita lain:
Survei: Kepuasan Masyarakat terhadap Jokowi Merosot
Di Singapura, Kaesang Ingin Makanan Seenak Miyabi
Soal Interpelasi BBM, Begini Sikap SBY