Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Uang Gedung SMA Tetap Ditarik, Tahun Depan Dianggarkan Lagi

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Aulia Wildan  dan sejumlah siswa tuna netra Madrasah Aliyah Negeri 1 Maguwoharjo, kabupaten Sleman, Yogyakarta mencoba mendengarkan soal Ujian Nasional SMA/SMK/MA yang dibacakan pengawas di sekolahnya (14/4/2014).  TEMPO/Suryo Wibowo
Aulia Wildan dan sejumlah siswa tuna netra Madrasah Aliyah Negeri 1 Maguwoharjo, kabupaten Sleman, Yogyakarta mencoba mendengarkan soal Ujian Nasional SMA/SMK/MA yang dibacakan pengawas di sekolahnya (14/4/2014). TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta pada rencana APBD 2015 kembali mengajukan tambahan alokasi guna memback-up iuran investasi atau dana pembangunan gedung sekolah negeri yang selama ini dibebankan pihak sekolah pada orang tua murid. Padahal beleid yang sama sudah diambil tahun lalu untuk pelaksaan tahun ini. Tapi sejumlah sekolah masih memungut dana itu tahun ini.

"Kami sudah ajukan anggaran khusus itu ke RAPBD 2015 agar tanggungan infrastruktur pengembangan sekolah bisa diback-up pemerintah," kata Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti Ahad 23 November 2014,

Haryadi menuturkan, pantauan pemerintah, ketika iuran investasi sekolah ini dibebankan pada orangtua murid, besarannya sekitar Rp 3-3,5 juta per siswa. Sehingga model subsidi yang diberikan pemerintah pun menganut plafon sekitar itu.

Dana pendidikan sekolah terdiri dari tiga iuran: iuran operasional, iuran personal, dan iuran investasi. Iuran operasional sebagian besar ditalangi  dana Biaya Operasional Sekolah (BOS). Sedang iuran personal lebih untuk seragam, buku, dan kebutuhan melekat siswa.

Jika usulan pos iuran investasi ini nanti disetujui DPRD, kemungkinan besar siswa tinggal menanggung iuran personal dan sebagian kecil iuran operasional yang besarnya setelah diback-up dana BOS tinggal untuk SMK Rp 40 ribu dan SMA Rp 20 ribu. "Jadi tetap ada partisipasi dari orang tua murid, tapi tak terlalu besar lagi karena uang gedung sudah tidak ada," kata Haryadi.

Anggota DPRD Kota Yogyakarta yang tahun lalu mengawal soal program subsidi pemerintah bagi iuran investasi ini, Bambang Anjar Jalumurti membenarkan usulan tambahan alokasi pendidikan ini memang ditambah kembali oleh pemerintah. "Semoga tidak dilanggar lagi seperti tahun ini. Sudah disepakati diback-up nyatanya pemerintah tetap merestui sekolah menarik pungutan," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejumlah SMA negeri dan sederajat di Kota Yogyakarta tahun ini masih menarik pungutan yang disebut sumbangan investasi pendidikan yang besarannya sekitar Rp 3 sampai Rp 3,5 juta atas persetujuan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta.  

Untuk sejumlah sekolah yang terlanjur menarik iuran gedung dari wali murid tahun ini, DPRD belum tahu bagaimana teknisnya jika anggaran sudah disetujui. "Kami akan lihat urgensi penarikan dan itu dari Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah yang dibuat, kalau sudah ada laboratorium atau lengkap fasilitasnya, buat apa menarik lagi," kata Bambang.

Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta Arismawan mengapresiasi langkah pemerintah kota yang mulai mau memangkas uang gedung  yang selama ini membebani murid itu. "Kami mengapresiasi dan akan mengawal kebijakan ini bisa terlaksana segera di lapangan," kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cerita dari Kampung Arab Kini

2 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

5 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

42 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

46 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

50 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.