TEMPO.CO, Jakarta - Kerabat Keraton Yogyakarta yang juga Ketua Komite Olahrga Nasional Indonesia DI Yogyakarta, Gusti Bendoro Pangeran Hario Prabukusumo, menuding Komisi Disiplin PSSI mengambil langkah tak bijak dalam pemberian sanksi pelaku sepakbola gajah yang melibatkan PSS Sleman dan PSIS Semarang Oktober 2014 lalu.
"Sanksi pemain bola kok lebih berat daripada hukuman pelaku kriminal, ini jelas tak wajar dan berlebihan," ujar Prabukusumo kepada Tempo Ahad 23 November 2014.
Sebagai tokoh yang selama ini turut mengawal pembinaan prestasi olahraga di DIY, Prabukusumo melihat kentalnya subyektivitas hukuman yang diberikan Komisi Disiplin PSSI pada pemain dan manajemen dua klub tersebut.
"Memang sepak bola gajah itu sangat mencederai sportivitas, tapi tak perlu memperlakukan pemain seperti pelaku pembunuhan berencana dengan hukuman seberat itu," kata Prabukusumo.
Hukuman berat yang dimaksud Prabu lebih kepada adanya denda dengan nilai cukup besar bagi tiap pemain sebesar Rp 100 juta ditambah dengan larangan beraktivitas di sepak bola nasional seumur hidup.
Pemain PSS Sleman yang diganjar hukuman kategori ini pun terhitung masih sangat muda. Ada tiga orang seperti Riono, Agus Setyawan, Hermawan Putra Jati. (Baca: 12 Pelaku Sepak Bola Gajah Dihukum Seumur Hidup)
"Seharusnya cukup salah satu hukuman, denda yang terukur atau larangan bermain berbatas waktu tertentu, itu sudah membuat kapok," kata dia.
Prabu menilai Komisi Disiplin PSSI sendiri mungkin alpa jika sanksi yang dijatuhkan tak memijak sejarah wajah persepakbolaan Indonesia.
"Semua klub bola itu sekarang menghidupi dirinya dengan apa? Bukan anggaran daerah, tapi patungan semua," ujar Prabukusumo. Sehingga bagi pemain untuk membayar denda yang dijatuhkan PSSI itu jelas akan melumpuhkan klub.(Baca: Kata Ganjar Pranowo Soal Sanksi Sepak Bola Gajah)
"Pemain berbakat juga akan tersingkir, kalau perlakuannya melebihi maling seperti ini," kata dia.
KONI DIY, kata Prabu, sebisa mungkin akan membantu PSS mengatasi persoalan sanksi tersebut. Pada Senin 24 November 2014 ini, pihaknya akan membahas secara internal ihwal kasus itu.
"Jika PSS mengajukan banding, kami tak keberatan beri bantuan penasehat hukum, tapi kami tak masuk secara langsung karena itu kewenangan PSSI," kata Prabukusumo.
PRIBADI WICAKSONO
Berita Lain
Indonesia Beruntung Tahan Imbang Vietnam
Hasil Imbang, Pelatih Vietnam Tak Puas
Lionel Messi Cetak Sejarah Baru di La Liga
Tepis Sepak Bola Gajah, PSIS Tantang Sumpah Pocong
Paul Pogba Bawa Juventus Tekuk Lazio 3-0