TEMPO.CO , Banyuwangi: Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia kalah jauh dengan Thailand dan Malaysia. Karena itu, Presiden Joko Widodo menargetkan kunjungan wisatawan mencapai 20 juta pada 2019.
“Kunjungan wisatawan asing ke Indonesia kalah jauh dengan Thailand yang telah mencapai 27 juta serta Malaysia 26 juta,” kata Arief di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat, 21 November 2014. Turis asing yang mengunjungi Indonesia baru mencapai 9 juta orang. (Baca juga: Penyebab Pariwisata Indonesia Kalah dari Malaysia)
Untuk mengejar target kunjungan wisatawan sebanyak 20 juta hingga 2019, kata Arief, Kementerian Pariwisata akan menggenjot promosi baik melalui televisi digital dan media sosial. Akan tetapi, kata Arief, promosi wisata akan tetap menjadikan Bali, Jakarta, dan Batam sebagai ikon dengan menyertakan obyek wisata di daerah sekitarnya. (Baca juga: 3 Daerah Indonesia Penyumbang Turis Asing Terbesar)
Arief mencontohkan, promosi obyek wisata Banyuwangi akan tetap dilekatkan dengan Bali karena daerahnya berdekatan. “Kalau menjual destinasi yang kurang dikenal sangat susah,” kata mantan Direktur Umum PT Telekomunikasi Tbk. (Baca juga: Kunjungan Turis Asing Meningkat Dibanding 2013)
Padahal, Indonesia memiliki obyek wisata yang lengkap dan tak kalah indah. Namun, keindahan ini belum banyak terekspose.
Arief membandingkan Malaysia dengan Truly Asia sebagai label pariwisatanya. Label tersebut cukup mengena dengan didukung promosi besar-besaran. Wonderful Indonesia sebagai label pariwisata Indonesia, kata Arief, sebenarnya cukup keren. Sayangnya tak didukung promosi maksimal. “Anggaran promosi wisata Indonesia kalah dibanding negara tetangga,” kata menteri asal Banyuwangi ini.
IKA NINGTYAS
Berita lain:
Jokowi Pilih Prasetyo, Ini Kata JK
Teman Sekamar Kaesang Ingin Kudeta SBY
Kata Juru Kunci Soal Ritual Seks Gunung Kemukus