TEMPO.CO, Jakarta - Teknologi pemindaian dengan konsep tiga dimensi (3D scanner) diklaim memiliki tingkat akurasi tinggi. Ini karena kemampuannya dalam membidik obyek dan melakukan pengukuran yang sama dengan metode manual.
Penyedia solusi tiga dimensi, Faro, tengah giat mensosialisasikan teknologi ini ke seluruh dunia. Sejalan dengan meningkatnya pembangunan infrastruktur, industri di Indonesia pun didorong untuk meningkatkan penggunaan teknologi tersebut.
"Kini kita sedang memasuki era baru rapid prototyping yang membutuhkan dokumentasi dengan level yang lebih tinggi," ujar Direktur PT Datascrip, distributor Faro di Indonesia, Mary Oetomo, di Jakarta, Senin, 24 November 2014.
Mary melanjutkan, saat ini tengah terjadi peralihan dari dokumentasi dua dimensi ke tiga dimensi. Menurut Mary, dalam menganalisis dokumen tiga dimensi, masih dibutuhkan banyak metode untuk mengimplementasikan ke dalam prototipe. Sedangkan tiga dimensi dapat langsung dianalisis untuk kemudian dibuat prototipenya.
Mary mengatakan bahwa di Indonesia kini sudah semakin banyak perusahaan dan instansi yang memanfaatkan teknologi ini. Sebagai contohnya, Kementerian Perhubungan dalam menganalisis struktur kendaraan sebelum memberikan izin. Ada juga Pertamina yang membuat rencana kerja dengan teknologi tiga dimensi.
Menurut dia, pihak lain yang belum memanfaatkan tiga dimensi masih terbentur dengan anggapan mengenai biaya yang mahal. "Padahal ini justru jauh lebih efisien," kata Mary.
Pengajar Fakultas Teknik Mesin dan Industri Universitas Gadjah Mada, Alva Edy Tontowi, mengatakan teknologi tiga dimensi sudah selayaknya dimanfaatkan lebih luas. Selain berkaitan dengan biaya, pemrosesan data juga lebih cepat. "Peranti lunaknya juga kompatibel untuk berbagai penggunaan," katanya di tempat yang sama.
Adapun Faro, yang berasal dari Amerika Serikat, juga tengah memasarkan pemindai tiga dimensi teranyarnya, Laser Scanner Focus X Series, untuk aplikasi jarak menengah dan luas. Alat ini dilengkapi dengan general positioning system (GPS) dan koneksi remote control WLAN. Pemindai tersebut diklaim mampu melakukan presisi di bawah terik matahari dan mereduksi noise.
SATWIKA MOVEMENTI
Terpopuler:
Salip Paus, Jokowi Masuk 10 Besar Voting TIME
Tunisia Gelar Pilpres Pasca Arab Spring
Satu WNI Jadi Korban Ledakan Tambang di Malaysia
Gadis Iran Penonton Bola Voli Bebas dari Tahanan