TEMPO.CO, Jakarta - Produsen telepon cerdas asal Cina, Oppo, siap memasarkan telepon cerdas Oppo R5 di Indonesia. Produk ini mengunggulkan dimensinya yang tipis, yakni 4,9 milimeter.
R5 yang sudah diperkenalkan pada Oktober lalu, mengawali pemasarannya lewat sistem pemesanan atau pre-order. Ponsel dapat dipesan mulai 24 November-14 Desember 2014 di situs Ofanstore.co.id. Harga yang dibanderol adalah Rp 6,499 juta.
"Banyak pertanyaan mengenai kapan R5 diluncurkan. Sekarang konsumen tidak perlu menunggu lagi," ujar Chief Executive Officer Oppo Indonesia, Jet Lee, lewat siaran tertulisnya, Senin, 24 November 2014. (Baca: Oppo Find 7 Hadir dengan Baterai Super Awet)
Dia mengatakan penampilan merupakan aspek yang paling ditonjolkan ponsel tersebut. Rancangan R5 ditunjang oleh frame berbahan baja yang proses pemolesannya dilakukan dengan tangan.
Ponsel ini memiliki bentang layar 5,2 inci dengan resolusi 1.920 x 1.080 atau full high-definition (full HD). Teknologi layarnya menggunakan AMOLED yang umum digunakan oleh perangkat bergerak kelas premium.
Spesifikasinya terbilang tinggi dengan dukungan prosesor octa-core 1,5 gigahertz berarsitektur 64 bit. Adapun RAM-nya sebesar 2 gigabita. Prosesor ini diklaim mampu bekerja dengan cepat, terutama untuk penggunaan beragam aplikasi dan game.
Kapasitas memori internalnya mampu menampung file seukuran 16 gigabita. Sistem operasinya menggunakan Android 4.4 alias KitKat. Kamera utamanya beresolusi 13 megapiksel, sedangkan kamera depannya 5 megapiksel. Lee menyebutkan, lensa kameranya telah disertifikasi oleh perusahaan asal Jerman, Schneider Kreuznach.
Baterai yang disematkan memiliki kekuatan 2.000 mAh yang bersifat non-removable. "Ini cukup bertahan selama seharian penuh," ucap Lee.
Terkait dengan penggunaan baterai, terdapat fitur VOOC Rapid Charge untuk mendukung efisiensi. Fitur ini diklaim mampu mengisi daya hingga 75 persen dalam waktu 30 menit. Simak berita tekno lainnya di sini.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita lain
Bus Listrik ITS Hemat Biaya Operasional 40 Persen
Solo Resmikan Pusat Sains
Awas, Pengering Tangan Bantu Sebarkan Bakteri
Letusan Kecil Hambat Pemanasan Global
Google Bakal Kembali ke Cina?