TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengaku menyodorkan perusahaan minyak dari Angola, Sonangol EP, kepada Presiden Joko Widodo untuk memasok kebutuhan dalam negeri. Surya menegaskan "membisiki" Jokowi agar mengimpor minyak melalui Sonangol demi kepentingan nasional tanpa embel-embel apa pun. (JK: Kerja Sama Impor Minyak Angola Jangka Panjang)
"Niat saya bukan mau jadi pedagang minyak dan cari komisi. Sontoloyo kalau itu," ujar Surya dalam sebuah wawancara dengan majalah Tempo, pekan lalu. Dia menginginkan Indonesia dan Angola bisa bekerja sama. (Faisal Basri: Kenapa Tak Beli Minyak Timor Leste?)
Surya menjelaskan, jumlah penduduk Angola sedikit, tapi produksi minyak negara itu berlimpah. Sebaliknya, populasi Indonesia sangat besar dan kebutuhan minyak pun tinggi. "Mereka Presiden OPEC. Kenapa Pertamina dan Sonangol EP tidak bekerja sama saja? Apa salahnya berpikir inovatif?" kata bos Metro TV itu. (Banjir Tawaran Minyak, Jokowi Diminta Waspada)
Ihwal pemilihan Sonangol, Surya mengaku sudah berbicara dengan Jokowi jauh sebelum pelantikan presiden. Dia mengatakan Pertamina saat dipimpin Karen Agustiawan juga telah mencoba membangun kerja sama dengan Sonangol, namun tak berhasil. (Rusia Tawarkan Minyak ke Indonesia)
Surya mengaku kebetulan kenal dengan salah satu pemilik Sonangol, Sam Pa, yang merupakan pengusaha asal Tiongkok. "Maka saya mencoba mempertemukan. Bisa enggak dicoba dengan diskon di luar harga?" katanya. (Hemat Anggaran, Jokowi Beli Minyak dari Angola)
Grup Sonangol adalah kongsi lama Surya. Pada 2009, Surya Energi mendapat pinjaman modal dari China Sonangol International Holding Ltd. Anak usaha Sonangol EP tersebut menyuntikkan dana US$ 200 juta ke Surya Energi untuk menggarap Blok Cepu. Surya Energi adalah pemilik 75 persen saham PT Asri Darma Sejahtera. Adapun 25 persen saham perusahaan ini dikuasai Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Asri Darma memegang 4,5 persen saham blok minyak di Cepu.
TIM TEMPO | LINDA TRIANITA
Terpopuler:
Kata Susi, Ini Kebodohan Indonesia di Sektor Laut
Warga Singapura Memuji Jokowi Presiden Masa Depan
Jokowi atau Prabowo Presiden, BBM Tetap Naik
Pengamat: Jokowi seperti Sinterklas