TEMPO.CO, Jakarta - Sosok Presiden Joko Widodo terus menjadi buah bibir baik di dalam maupun luar negeri. Setelah masuk nominasi tokoh dunia tahun ini versi majalah Time, Jokowi hangat diperbincangkan warga negeri jiran, Malaysia, lantaran dianggap sebagai sosok pemimpin ideal. (Baca juga: Warga Singapura Memuji Jokowi Presiden Masa Depan)
Pembahasan mengenai Jokowi, antara lain, dimuat oleh situs Malaysia-today.net dalam rubrik Kolom dengan judul "Where is Our Jokowi?". Dalam tulisan tersebut, Hafiz Noor Shams dari Malay Mail Online menyatakan Malaysia membutuhkan "Jokowi". Dalam hal ini, Jokowi diartikan sebagai sosok pemimpin yang berada di luar lingkaran kekuasaan feodal.
Selama ini, kata Hafiz, Perdana Menteri Malaysia selalu berasal dari kalangan elite tertentu di dalam struktur feodalisme kerajaan. Dia mencontohkan perdana menteri pertama Malaysia, Tunku Abdul Rahman, yang berstatus Pangeran Kedah. Begitu pula penggantinya, Tun Razak, yang keturunan ningrat dari Pahang. Bahkan Mahathir Mohamad dan Abdullah Ahmad Badawi yang tidak berstatus ningrat ternyata memiliki darah biru karena kakek mereka adalah ulama ternama di sebuah kesultanan. (Baca juga: Ekonom Ini Sarankan Jokowi Cabut Total Subsidi BBM)
Karena itu, kata Hafiz, Malaysia membutuhkan pemimpin yang berasal dari luar lingkaran feodal. Dia lantas menyebut Jokowi sebagai contoh yang mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk lepas dari bayang-bayang masa lalu. Meski Jokowi tak lepas dari bayang-bayang mantan presiden Megawati, kata Hafiz, setidaknya dia keluar dari lingkaran kediktatoran yang selama ini menghantui Indonesia. Sementara Jokowi Indonesia bisa membuat Indonesia lepas dari bayangan kekuasaan militer, kata Hafiz, "Kita membutuhkan Jokowi Malaysia untuk menghancurkan tautan kelewat batas dengan masa lalu feodal kita." (Baca juga: Jokowi Kalahkan Obama di Voting Majalah TIME)
Tulisan ini pun menuai beragam komentar. Pembaca bernama Will Praise, misalnya, mengatakan, jika menginginkan sosok seperti Jokowi, Malaysia harus mengubah sistem politiknya. Rakyat, kata dia, harus memilih perdana menteri secara langsung. "Jika masih diputuskan oleh partai politik, yang menang adalah sosok yang memiliki kekuatan dan uang." Sedangkan pembaca bernama Imran Thahir Imran mengatakan budaya politik di Malaysia tidak memberi kesempatan bagi sosok seperti Jokowi.
FERY F.
Berita Terpopuler
Warga Singapura Memuji Jokowi Presiden Masa Depan
Pengamat: Jokowi seperti Sinterklas
Jokowi atau Prabowo Presiden, BBM Tetap Naik
Salip Paus, Jokowi Masuk 10 Besar Voting TIME