TEMPO.CO, Jakarta - Sam Pa, salah satu pemilik perusahaan minyak dari Angola, Sonangol EP, telah mengikat kontrak dengan Presiden Joko Widodo untuk memasok minyak bagi Indonesia. Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang menjadi penghubung bagi Presiden Jokowi dan pengusaha asal Cina itu.
Surya menyatakan tak mudah menggandeng Sam Pa agar mau mengekspor minyaknya ke Indonesia. Sejak Agustus lalu, Surya menelepon Sam Pa yang memang sudah lama berkawan dengan dia. Dia lalu mengadakan pertemuan di Jakarta, Bali, dan Singapura untuk meyakinkan Sam Pa ihwal komitmen pemerintah Indonesia yang baru. "Mungkin agak gila juga, karena alasannya ideologis," ujar Surya dalam wawancara dengan majalah Tempo, pekan lalu.
Sam Pa, kata dia, ingin melihat Indonesia dengan independensi yang lebih kukuh. "Tidak bergantung pada satu poros yang disebut neolib," ujarnya. Menurut dia, Sam Pa juga hanya ingin pemerintah Indonesia konsisten.(Baca : Proyek Sonangol, Paloh: Sudah Kenyang 'Makan Siang' )
Surya mengakui, selama ini Sam Pa memang mempunyai citra buruk di dunia internasional, khususnya bagi Amerika Serikat. Meski tidak suka, ujar dia, Amerika memberi ruang kepada Sam Pa lewat kepemilikan properti di Wall Street. "Saya heran Amerika, yang enggak suka, tetap memberi karpet merah," ujarnya.
TIM TEMPO | LINDA TRIANITA
Berita Terpopuler
Kata Susi, Ini Kebodohan Indonesia di Sektor Laut
Menteri Susi Janji Tambah Gaji PNS Kelautan
Empat Sektor Ini Rawan Penyelewengan Pajak
AKR Bangun Kota Mandiri di Manado