TEMPO.CO, Jakarta - Penurunan harga minyak dunia yang berujung turunnya banderol bahan bakar minyak nonsubsidi membawa berkah bagi pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) milik perusahaan asing. Saat selisih harga dengan BBM Pertamina menipis, warga beralih ke SPBU asing. (Baca: Harga Pertamax Turun Jadi Rp 9.000-an).
Salah satunya adalah Amar, pengendara sepeda motor yang ditemui di SPBU Shell Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin, 24 November 2014. Amar memilih SPBU Shell karena harga BBM Shell Super sama dengan Pertamax. "Mending ngisi di Shell karena kualitas BBM-nya lebih bagus," katanya.
Amar mengaku sebelumnya selalu membeli BBM jenis Pertamax di SPBU Pertamina. Dia beralih ke Shell saat harga Shell Super menyentuh Rp 9.950 per liter, sama dengan Pertamax. Jika harga BBM nonsubsidi terus turun, Amar berniat terus beralih ke SPBU asing tersebut. (Baca: Harga Pertamax Turun, Warga Masih Pilih Premium)
Namun petugas SPBU Shell Pondok Indah, Tri Baskoro, menyatakan belum melihat adanya penambahan jumlah konsumen secara signifikan. "Belum ada peningkatan yang besar, jumlahnya masih sama," ujarnya.
Pada Sabtu, 22 November 2014, PT Pertamina (Persero) menurunkan harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax dari Rp 10.200 menjadi Rp 9.950 per liter. Penurunan harga ini disebabkan oleh turunnya harga minyak dunia. Di SPBU Shell, Shell Super juga turun dari Rp 10.500 menjadi Rp 9.950 per liter. Adapun harga Shell V-Power dan Diesel masing-masing Rp 11.450 dan Rp 11.550 per liter.
FAIZ NASHRILLAH
Berita Terpopuler
Warga Singapura Memuji Jokowi Presiden Masa Depan
Pengamat: Jokowi seperti Sinterklas
Salip Paus, Jokowi Masuk 10 Besar Voting TIME