Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

AS dan Iran Belum Sepakat Soal Nuklir  

Editor

Rosalina ocha

image-gnews
Menlu A.S., John Kerry (kiri), dan Menlu Iran, Javad Zarif berfoto sebelum pertemuan membahas nuklir di Vienna, 23 November 2014.   REUTERS/Ronald Zak
Menlu A.S., John Kerry (kiri), dan Menlu Iran, Javad Zarif berfoto sebelum pertemuan membahas nuklir di Vienna, 23 November 2014. REUTERS/Ronald Zak
Iklan

TEMPO.CO, Wina - Para pejabat tinggi dari enam negara adikuasa dan Iran tengah mendorong agar terjadi kesepakatan program nuklir Iran sebelum batas waktu pukul 23.00 hari ini, Senin, 24 November 2014.

Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Cina, Prancis, dan Jerman mendesak Iran untuk menghentikan program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pembicaraan itu dilakukan dalam pertemuan di Wina, tapi banyak pihak percaya akan ada perpanjangan batas waktu.

"Saat ini kami berfokus pada dorongan terakhir, mencoba agar semua berjalan sesuai jadwal. Namun, tentu saja, jika kami tidak mampu melakukan itu, kami akan melihat ke mana arah selanjutnya," kata Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond seperti dikutip dari BBC, Senin, 24 November 2014.

Seorang pejabat senior Amerika Serikat mengatakan kepada wartawan bahwa hal itu alami terjadi. Tenggat waktu yang tersisa kurang dari 24 jam akan menghasilkan beberapa pilihan. "Perpanjangan waktu adalah salah satu dari pilihan itu," ujarnya.

Selama bertahun-tahun, negara-negara Barat telah menaruh kecurigaan tentang program nuklir Iran. November tahun lalu, Iran mencapai kesepakatan bersama dunia internasional dengan berjanji menghentikan sementara sebagian aktivitas nuklirnya, yang imbalannya adalah pencabutan beberapa sanksi. Namun kedua belah pihak gagal mencapai kesepakatan final pada Juli lalu, yang kemudian diperpanjang hingga 24 November 2014.

Selama ini Iran menolak tudingan program nuklirnya sebagai upaya untuk membangun senjata nuklir, melainkan murni untuk tujuan pengembangan energi. (Baca juga: Iran Kompromi Soal Nuklir, Uni Eropa Bergeming)

Proposal perjanjian yang diusulkan saat ini bergantung pada tingkat sanksi yang akan dicabut jika Teheran setuju membatasi pengayaan jumlah uranium.

Jika tercapai, kesepakatan itu bisa mengakhiri kebuntuan yang telah berlangsung selama 12 tahun, yang bahkan telah meningkatkan kemungkinan adanya serangan militer Israel terhadap fasilitas-fasilitas nuklir Iran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Uranium bisa digunakan untuk membuat bom nuklir, tapi kandungannya bisa dikurangi ke kadar yang lebih rendah untuk keperluan energi.

BBC | ROSALINA


Terpopuler Dunia:
Salip Paus, Jokowi Masuk 10 Besar Voting TIME
Tunisia Gelar Pilpres Pasca Arab Spring 
Satu WNI Jadi Korban Ledakan Tambang di Malaysia
Gadis Iran Penonton Bola Voli Bebas dari Tahanan 
Buang Bayi, Ibu di Australia Dituntut 25 Tahun  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

15 Oktober 2017

Bom jatuh di Afghanistan. dailystar.co.uk
Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

Iran megklaim memiliki Ayah Semua Bom yang lebih besar dan lebih berbahaya dibanding dengan bom milik Amerika, Ibu Semua Bom.


Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

10 Oktober 2017

Mohammad Khatami. AP Photo/Vahid Salemi
Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

Iran Human Rights melaporkan aparat Iran yang melarang mantan Presiden Muhammad Khatami tampil di depan publik selama tiga bulan .


Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

4 Oktober 2017

Dorsa Derakhshani, atlet catur Iran. YouTube
Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

Juara catur Iran, Dorsa Derakhshani bergabung dengan Federasi Catur Amerika Serikat karena menolak mengenalkan jilbab.


Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

30 Agustus 2017

Hassan Rouhani dan Ebrahim Raisi. Tintuc24honline.net
Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

Iran, pendukung milisi Syiah, Houthi, menuding Arab Saudi mendukung kelompok teroris dalam perang di Yaman.


Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

27 Agustus 2017

REUTERS/Hyungwon Kang
Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

Menteri Telekomunikasi Mohammad Javad Azari Jahromi mengatakan bahwa Apple harus menghormati konsumen Iran.


Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

16 Agustus 2017

Presiden Iran Hassan Rouhani. ANTARA FOTO/AACC2015
Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

Parlemen Iran menyetujui penambahan anggaran negara usulan pemerintah untuk meningkatkan program rudal nuklir.


Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

10 Agustus 2017

Ilustrasi Pesta. EncuestaTu
Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

Aparat Iran menangkap peserta pesta setelah mereka mengunggah video acara tersebut ke sosial media


Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

10 Agustus 2017

Ilustrasi tarian zumba menggunakan hijab. instagram.com
Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

Perempuan Iran dilarang menari di hadapan pria yang bukan keluarganya


Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

21 Juli 2017

Ilustrasi Bendera Iran. Iranian Visa
Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

Pemerintah Kuwait secara resmi telah menutup misi diplomatik Iran untuk urusan budaya serta mengusir 15 diplomat dari negara itu.


Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

17 Juli 2017

Hossein Ferydoun, adik Presiden Iran Hassan Rouhani. kabood.com
Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

Hossein Fereydoun, adik Presiden Iran Hassan Rouhani, ditahan atas tuduhan korupsi.