TEMPO.CO, Jakarta - Yenny Wahid teringat kata-kata seorang temannya asal Amerika Serikat tentang kebiasaan lari di Indonesia. "Teman saya bilang, 'Orang Indonesia kalau ikut lomba lari yang diutamakan justru berfoto-fotonya, ya? Bukan semangat olahraganya'," cerita putri mantan presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini pada Ahad, 23 Novemeber 2014. Yenny berbicara tentang lari dalam kaitan dengan acara yang diikutinya, The Color Run 2014, yang berlangsung di area parkir timur Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. (Baca: The Color Run 2014, jadi Ajang Narsis dan Selfie)
Ibu tiga putri ini menuturkan lomba lari warna-warni tersebut memang lebih berfokus pada kesenangan dibanding olahraga. "Ya, kebayang juga sih, karena orangnya banyak, jadi untuk lari serius berolahraga akan sulit. Acara ini memang untuk senang-senang dan berfoto selfie untuk mengekspresikan diri," kata Yenny.
"Acara hari ini seru meski esensinya lebih untuk fun atau seru-seruan, bukan pada olahraga lari yang sebenarnya," ujar Yenny. (Baca: Yenny Wahid Beri Dukungan Moral ke Amien Rais)
Wanita yang selalu berkerudung ini mengatakan, pada satu sisi, acara ini bagus karena peserta bisa mendokumentasikan kegiatannya.
"Di sisi lain, kadang kenikmatan acara jadi rusak karena peserta terlalu banyak berfoto-foto, jadi kesannya mengganggu konsentrasi acara."
Tetapi dia yakin acara The Color Run 2014 memang dikemas sebagai pesta olahraga termpat semua orang bisa bersukacita. "Jadi, bukan seperti maraton yang dihitung waktunya. Ini menjadi ajang untuk mengenalkan olahraga lari ke masyarakat. Saya nilai The Color Run bermakna positif," ujarnya. (Baca: Yenny Wahid: Bila Puan Terpilih, Harus Bekerja Lahir Batin)
HADRIANI P.
Terpopuler
Chris Lie, Komikus Indonesia Prestasi Dunia
Taburan Tepung Warna, Bikin The Color Run Keren
Gaya Hidup Sehat dengan Lari Warna-Warni
Hindari Daging, Olivia Zalianty Pilih Menu Ikan
The Color Run 2014, jadi Ajang Narsis dan Selfie