TEMPO.CO, Jakarta - Kepada polisi, Jean Alter Hulisean, 31 tahun, buka-bukaan ihwal perbuatannya membunuh Sri Wahyuni. Wanita 42 tahun itu ditemukan membusuk di Bandara Soekarno-Hatta pada 19 November lalu.
Jean mengaku membunuh Sri dengan cara mencekik lehernya di depan Taman Gajah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Sabtu dinihari, 15 November 2014. Jean membuang bajunya setelah menggantinya dengan baju bersih di rumah kosnya di Kemang. (Baca: Jean Alter Tak Bunuh Sri di Bandara Soekarno-Hatta)
Pria keturunan Ambon asal Timika, Papua, itu kemudian ke bandara untuk melarikan diri. Jean meninggalkan mayat kekasih gelapnya yang telah memiliki dua anak itu di dalam mobil. Dia lalu mematikan mesin dan mengunci pintu mobil milik Sri tersebut. Jasad Sri ditemukan empat hari kemudian dalam keadaan membusuk dan tak dapat dikenali.
"Bandara dijadikan tempat buang mayat korban untuk menghilangkan jejak," kata Kepala Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar C.H. Patoppoi, Selasa, 25 November 2014.(Baca: Pembunuh Sri, Jean Alter Incar Tante Kesepian?)
Alter kemudian membeli tiket pesawat untuk rute Jakarta-Denpasar-Makassar-Nabire. Sesampainya di Nabire, Jean juga membuang kunci mobil Freed abu-abu milik Sri di laut.
"Kunci mobil dibuang di laut sesampainya di Nabire," kata Patoppoi.
Di Nabire, Jean menemui istri dan anaknya. Dia membakar sejumlah barang Sri dan menyimpan liontin dan ponselnya. "Polres Nabire membongkar dan dikirim kepada kami untuk barang bukti," kata Patoppoi.
Jean dikenai pasal pembunuhan dengan ancaman hukuman minimal 15 tahun penjara. Saat ini polisi masih mendalami keterangan tersangka untuk mengungkap pembunuhan Sri itu secara gamblang.
Polisi juga masih menelusuri dugaan Jean membunuh Sri dalam pengaruh minuman keras. Sebab, sebelum terjadi pembunuhan, baik Jean maupun Sri sempat minum-minum alkohol di klub malam di Blok M serta Grogol. (Baca: Polisi Dalami Motif Lain Pembunuhan Sri Wahyuni )
AYU CIPTA
Berita Lain
Daftar Gebrakan Susi Sebulan Jadi Menteri
Surya Paloh Cerita Asal Mula Jokowi Pilih Prasetyo
10 Tahun Presiden, SBY Bakar Subsidi BBM Rp 1.300 T
Sam Pa, Surya Paloh, dan Kerajaan Neraka