Kejar Ekspor, Produksi Sedan Digenjot  
Reporter: Tempo.co
Editor: Fery Firmansyah
Selasa, 25 November 2014 04:37 WIB
Rangka bodi mobil BMW yang sedang dirakit di pabrik Gaya Motor di kawasan Sunter, Jakarta, Kamis (4/10). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) Jongkie Sugiarto mengatakan produksi mobil sedan dengan mesin berkapasitas di bawah 1.500 cc harus digenjot. Menurut Jongkie upaya ini penting untuk mendongkrak target ekspor otomotif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kebanyakan produksi mobil nasional jenis minibus atau MPV, tapi permintaan ekspor justru sedan. Kalau membuat MPV terus, Indonesia hanya akan jago kandang," kata Jongkie kepada Tempo, Senin, 23 November 2014. (Baca juga: Indonesia Basis Produksi Sedan Toyota Vios).

Namun, kata Jongkie, pabrikan tidak mesti menyetop produksi minibus atau kendaraan jenis lain demi mengejar pasar domestik. Menurut dia, hal yang paling penting dilakukan untuk mendongkrak produksi sedan dan mobil jenis lain adalah dengan menurunkan harga jual melalui pengurangan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). (Baca: Kabinet Jokowi Diminta Pangkas Pajak Sedan).

Saat ini, PPnBM sedan kecil mencapai 30 persen, sedangkan MPV dengan kapasitas mesin yang sama hanya dipajaki 10 persen. Jongkie mengatakan, jika PPnBM sedan disamakan dengan mobil jenis lain, maka bukan tidak mungkin pasar sedan akan tumbuh. "Termasuk untuk meningkatkan ekspor." Data Gaikindo menyebutkan, produksi sedan kecil (di bawah 1.500 cc) pada Januari-Oktober 2014 mencapai 28.128 unit. (Baca: Industri Otomotif Jadi Tumpuan Ekspor.)

TRI SUSANTO SETIAWAN

Berita TerpopulerSalip Paus, Jokowi Masuk 10 Besar Voting TIMEPengamat: Jokowi seperti SinterklasPimpinan DPR Ini Tak Mau Teken Interpelasi Jokowi  

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi