TEMPO.CO, Kediri: Endik Indahwati, ibu dari bayi kembar siam Citra Fazira Ramadhany dan Nezya Fazira Ramadhany, masih berharap ada dermawan yang rela memberikan AC. Sumbangan pendingin udara dan perbaikan kamar dibutuhkannya agar dua buah hatinya yang dempet di bagian dada dan perut itu bisa beristirahat dan tidur dengan nyaman seperti di rumah sakit. (Baca: Tak Dapat Dipisahkan, Kembar Siam Kediri Pulang)
Citra-Nezya pulang ke rumah kakeknya di Desa Jambean, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, setelah menjalani perawatan selama 16 bulan di Rumah Sakit Umum Daerah dr Soetomo, Surabaya. Keduanya dirujuk ke rumah sakit itu segera setelah melahirkan secara caesar di RS Gambiran, Kediri, pada 14 Juli 2013 lalu.
Namun, menginjak hari kedua di rumah sederhana itu, Citra-Nezya terus menangis, Selasa, 25 November 2014. Upaya Endik dan suaminya, Imam, untuk menenangkan anaknya nyaris tak berhasil. Keduanya masih menangis meski dua botol susu tak lepas dari mulut mungil mereka.
Kondisi tubuh yang menempel memang membuatnya saling ‘mengganggu’. Ketika sang kakak Citra mulai terlelap, adiknya Nezya yang masih rewel tak sengaja mengusik kakaknya. Hal ini terus berlangsung hingga keduanya tak berhenti merengek.
Endik menduga dua buah hatinya itu beradaptasi karena kondisi kamar yang sempit dan hanya dilengkapi kipas angin. Kalau di rumah sakit, dia membandingkan, "Tenang dan ruangannya dingin."
Endik mengatakan kalau dia dan suaminya sudah bisa menerima kondisi buah hati mereka yang tak bisa dipisahkan seumur hidup itu--dan karenanya dipulangkan dari rumah sakit pada Senin lalu. "Saya akan merawat sampai akhir hayat," katanya. (Baca juga: Hati Satu, Operasi Kembar Siam di RSUD dr Soetomo Rumit)
Sang kakek Kasmani mengaku bahagia mendapat kepercayaan Tuhan untuk merawat cucu-cucunya itu. "Setiap anak punya takdir masing-masing," katanya tersenyum.
Pensiunan pegawai pabrik gula Ngadiredjo ini turut menyemangati anaknya untuk membesarkan Citra-Nezya apa adanya. Karena itu dia sangat senang cucu kembarnya bisa pulang dan dinyatakan sehat oleh dokter.
Kakek yang kerap menderita asma ini mengatakan tak ada biaya sama sekali yang dikeluarkan selama perawatan cucunya di Surabaya. Semuanya ditanggung pemerintah Kediri melalui Jamkesmas. Demikian pula untuk kebutuhan susu akan dipenuhi oleh kecamatan.
HARI TRI WASONO
Terpopuler
Voting Time, Jokowi Tekuk Presiden hingga Artis
Operasi Diam-diam Susi Pantau Illegal Fishing
Pemerintah Korsel Ancam Penjarakan Penjual Tongsis
Enam Tokoh Ini Disebut-sebut Bakal Jadi Wakil Ahok