TEMPO.CO, Jakarta - Netizen berkomentar tentang tato milik Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di media sosial Facebook. Kritikan netizen, baik maupun buruk, terlihat pada akun palsu Susi yang dibuat sejak 29 Oktober 2014. (Kata Susi, Ini Kebodohan Indonesia di Sektor Laut)
Pada hari pertama akun itu dibuat, "Susi Palsu" langsung menulis hal yang mengundang banyak kritik dan dukungan. "Saya memang punya tatto dan saya juga perokok berat.. Tapi saya bukan koruptor seperti mereka yg didalam sana.. Kembali lagi ke koruptor ya? Tolong kalian cek ada tidak pelaku koruptor sampai detik ini yg mempunyai tatto??" kata Susi Palsu, seperti yang dipantau Tempo pada Selasa, 25 November 2014. (Menteri Susi: 435 'Orang Perahu' Bakal Dideportasi)
Tulisan itu membuat sejumlah netizen mengkritik keras Susi. "Tato menghalangi air suci atau berwudhu bu susi," kata pemilik akun Gadiza Azzahra, seperti yang dipantau Tempo. Selain Gadiza, ada pula pemilik akun Annisa Luthfiya Imani, "Sblmnya maaf.akan lbh baik jk bersih bdn, tdk merokok, jg bersih hati spt bu susi.....akan lbh baik....insya allah..."
Namun banyak pula akun Facebook yang justru tak menghiraukan penampilan dan kebiasaan Susi. "Setuju bu, mending nyakitin bdn sendiri dgn tatto drpd nyakitin rakyat dgn korupsi," kata pemilik akun Itanya Agus Riyadi. "Yang penting kerjanya, bukan rokok & tatto!" ujar pemilik akun Saul K Pardede.(Menteri Susi Tangkap 435 WNA Ilegal di Berau)
Berdasarkan pantauan Tempo, netizen tampak percaya dengan akun tersebut. Mereka menyampaikan pesan serius pada Kementerian Kelautan dan Perikanan itu. Namun akun itu dipastikan palsu setelah Susi mengaku tak pernah menggunakan media sosial Facebook untuk berinteraksi dengan kerabatnya. "Semua akun Facebook dengan nama Susi Pudjiastuti adalah palsu," ujar Susi, dalam siaran pers yang diterima Tempo.
Kementerian Kelautan dan Perikanan, kata Susi, tidak bertanggung jawab atas informasi yang disampaikan oleh akun-akun yang mirip atau mengatasnamakan Susi. Menurut dia, pemberitaan mengenai Susi dan KKP yang resmi hanya dapat diakses melalui akun resmi KKP, akun media sosia Twitter @KemenKP, dan fanpage Facebook KKP.
PERSIANA GALIH
Berita lainnya:
Siapa 18 Inisiator Interpelasi Jokowi Soal BBM?
Jokowi Akui Larang Menteri Rapat Bersama DPR
Voting Time, Jokowi Tekuk Presiden hingga Artis
Rapat Pleno Golkar Ricuh Diserbu Massa
Operasi Diam-diam Susi Pantau Ilegal Fishing