TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie membantah sudah ada skenario memenangkan dirinya secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional Golkar ketujuh nanti. Ketua Golkar nanti, menurut dia, adalah orang yang terpilih secara demokratis.
"Saya dan DPP tidak bisa menentukan. Pemegang hak suara yang akan menentukan," kata Aburizal saat konferensi pers di Bakrie Tower, Selasa, 25 November 2014. (Baca: Pleno Golkar Pecat Ical dan Idrus Marham)
Aburizal menjamin pelaksanaan Munas akan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Golkar. "Itu secara demokratis memberikan kesempatan yang sama kepada semua pihak. Ini sebagaimana disampaikan Ketua Dewan Pertimbangan," ujarnya.
Dalam Munas yang bakal diselenggarakan di Bali pada 30 November nanti, tutur Aburizal, Golkar akan menentukan langkah politik, terutama kedudukannya di Koalisi Merah Putih. "Itu memang sudah menjadi rekomendasi Dewan Pertimbangan. Kami akan memperkuat posisi dan fungsi Golkar di dalam KMP." (Baca: 3 'Dosa' Berat yang Membelit Ical)
Aburizal menyebut persiapan Munas sudah dilakukan sejak beberapa minggu lalu. Menurut dia, sempat ada wacana Munas akan dilakukan di Bandung atau Surabaya. Kemudian, setelah mempertimbangkan tempat dan kondisi-kondisi lain, diputuskan Munas digelar di Bali.
MUHAMAD RIZKI
Terpopuler:
Operasi Diam-diam Susi Pantau Illegal Fishing
Pemerintah Korsel Ancam Penjarakan Penjual Tongsis
Enam Tokoh Ini Disebut-sebut Bakal Jadi Wakil Ahok
Polling Tokoh TIME, Peringkat Jokowi di 7 Besar
Pleno Golkar Pecat Ical dan Idrus Marham