TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Golkar yang mendukung Aburizal Bakrie, Firman Subagyo, menganggap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno tak paham politik. Musababnya, kata dia, menteri dan bahkan presiden tak bisa menghalangi penyelenggaraan musyawarah nasional. (Baca: Ical Dikudeta, Koalisi Prabowo Bisa Megap-megap)
Menurut Firman, hak menyelenggarakan munas sudah sesuai dengan Undang-Undang Partai Politik dan konstitusi partai. "Itu kebodohan seorang menteri," kata Firman di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 26 November 2014. Sebelumnya, Menteri Tedjo menginstruksikan kepolisian tak mengeluarkan izin Munas Golkar di Bali pada 30 November 2014. (Baca: 3 'Dosa' Berat yang Membelit Ical)
Firman mempertanyakan argumen Menteri Tedjo mengeluarkan instruksi agar kepolisan tak mengeluarkan izin Munas Golkar. Surat edaran Menteri Tedjo, menurut Firman, tak berdasar. Kata dia, Golkar sudah berkuasa selama 36 tahun. Sedang Menteri Tedjo baru menjabat dua bulan. "Kita tahu rekam jejak dia," kata Firman. "Ada kepentingan apa dia mengeluarkan statement seperti itu?" (Baca: Pleno Golkar Pecat Ical dan Idrus Marham)
Berbeda dengan sikap Firman, Ketua DPP Golkar pro-Agung Laksono cs, Melchias Marcus Mekeng, mengatakan penyelenggaraan musyawarah nasional pada 30 November melanggar aturan. Musababnya, kata dia, Menteri Koordinator Keamanan mengeluarkan perintah agar kepolisian tak memberikan izin dengan alasan keamanan. (Baca: Pleno Golkar Rusuh, Theo Sambuaga Dilempari Aqua)
Menurut dia, partai apa pun harus tunduk kepada perintah tersebut. "Kalau masih 'ngeyel' tinggal ditangkap aja semuanya," kata Mekeng. "Keamanan negara adalah nomor satu dibandingkan partai." (Baca pula: Meski Ricuh, Mengapa Ical Tak Hadiri Pleno Golkar?)
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Baca Berita Terpopuler
Pleno Golkar Pecat Ical dan Idrus Marham
3 'Dosa' Berat yang Membelit Ical
Usai Dikudeta, Ical Bertemu Prabowo
Pleno Golkar Rusuh, Theo Sambuaga Dilempari Aqua
Ricuh Partai Golkar, Muladi: Pemecatan Ical Sah