TEMPO.CO, Surakarta - Bank Indonesia bekerja sama dengan Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, membuat materi tentang kebanksentralan. Materi itu menjadi salah satu materi ajar dalam Kurikulum 2013, untuk pelajaran ekonomi tingkat sekolah menengah atas dan madrasah aliyah.
Asisten Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Aswin Kosotali mengatakan BI sudah mencetak 22.353 eksemplar. “Buku itu kami distribusikan ke 15.483 SMA dan MA di seluruh Indonesia, Juni-Juli 2014,” kata Aswin, di sela peluncuran buku kebanksentralan, di kantor BI, Surakarta, Rabu, 26 November 2014.
Materi yang disampaikan adalah Lembaga Keuangan non-Bank, Bank Sentral, Otoritas Jasa Keuangan, Sistem Pembayaran, dan Alat Pembayaran, serta Pengelolaan Keuangan untuk siswa kelas X. Sedangkan bagi siswa kelas XI, materinya tentang Indeks Harga dan Inflasi dan Kebijakan Moneter dan Fiskal.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Lambok Antonius Siahaan mengakui jumlah buku yang didistribusikan belum cukup. Karena itu masyarakat yang membutuhkan, dapat mengunduh di website BI.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo Ismet Inono mengatakan sudah beberapa kali menggandeng pelajar untuk mensosialisasikan program BI. Misalnya tentang gerakan nasional nontunai dan gerakan gemar menabung. “Buku tentang kebanksentralan dapat membantu pelajar memahami berbagai tugas bank sentral,” kata Ismet.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita lain:
Pleno Golkar Pecat Ical dan Idrus Marham
3 'Dosa' Berat yang Membelit Ical
Usai Dikudeta, Ical Bertemu Prabowo