TEMPO.CO, Surakarta - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Surakarta memantau harga-harga kebutuhan pokok sepekan setelah kenaikan harga bahan bakar minyak telah terdongkrak 1,5-7 persen. Namun, tim khawatir jika tren kenaikan harga ini akan terus berlanjut.
"Kami takut harga kebutuhan pokok naik terus, sedikit demi sedikit," kata Wakil Ketua TPID Surakarta Ismet Irono, Rabu, 26 November 2014. (Baca: Rachmat Gobel: Penimbun Sembako Terancam Penjara)
Ismet mengacu pengalaman saat kenaikan harga BBM periode sebelumnya. Saat itu harga kebutuhan pokok merambat sedikit demi sedikit selama sebulan penuh. "Sekarang kami menanti janji distributor untuk tidak lagi menaikkan harga," ujarnya.
Ismet menilai kenaikan harga oleh distributor biasanya dipengaruhi tingkat kepercayaan ke pemerintah. Jika distributor atau pengusaha yakin bahwa langkah pemerintah mengantisipasi dampak kenaikan harga BBM akan menjaga daya beli masyarakat, maka harga tidak akan naik lagi. "Tapi kalau pengusaha tidak yakin, harga bisa naik lagi meski bertahap. Ini hanya tentang kepercayaan ke pemerintah," kata Ismet. (Baca: Distribusi Terhambat, Pemerintah Minta Bantuan TNI)
Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Surakarta Nur Haryani menilai yang perlu mendapat perhatian adalah harga jual komoditas di tingkat pengecer. Dia meminta pedagang tidak mengambil keuntungan terlalu tinggi dari harga distributor. "Distributor harus aktif menginformasikan perubahan harga. Sehingga pedagang di pasar tradisional punya patokan harga terbaru," ujarnya.
UKKY PRIMARTANTYO
Terpopuler
Pleno Golkar Pecat Ical dan Idrus Marham
3 'Dosa' Berat yang Membelit Ical
Usai Dikudeta, Ical Bertemu Prabowo
Pleno Golkar Rusuh, Theo Sambuaga Dilempari Aqua
Jokowi Kian Jauh Tinggalkan Obama di Polling Time