TEMPO.CO, Ferguson - Ketua Hak Asasi Manusia di PBB, Zied Ra'ad Al Hussein, mendesak pemerintah Amerika Serikat untuk segera mengatasi masalah hubungan ras yang mempengaruhi penegakan hukum di negara itu. Hal itu disampaikan Hussein setelah meledaknya kemarahan warga menyusul kasus penembakan remaja kulit hitam di Ferguson, yang dikritik sejumlah aktivis dan memicu aksi demo.
"Saya sangat prihatin dengan jumlah kematian yang tidak proporsional yang dialami remaja Amerika-Afrika di tangan polisi. Begitu pun dengan jumlah mereka yang dipenjara dan yang menerima hukuman mati," kata Hussein, seperti dilaporkan Reuters, Selasa, 25 November 2014. (Baca: Polisi Ferguson Tak Dituntut, Massa Mengamuk)
Kasus penembakan di Ferguson dianggap terlalu memihak si polisi, Darren Wilson. Menurut cerita Willson, dia menembak Michael Brown setelah secara tiba-tiba remaja itu menyerang dirinya yang sedang duduk di dalam mobil patroli. Untuk membela diri, Wilson melancarkan 12 kali tembakan.
Sedangkan para saksi menjelaskan Willson menembak Brown yang sedang mengangkat tangan ke atas. Namun jaksa penuntut membantah hal tersebut dan menilai saksi mengubah kesaksian mereka.
Berdasarkan aturan PBB, polisi hanya dapat menggunakan senjata api untuk melindungi diri dari bahaya yang amat mengancam. Adapun pendemo juga tidak boleh melakukan kerusakan jika tidak setuju dengan putusan pengadilan. (Baca: Kasus Penembakan di Ferguson, Demo Semakin Memanas)
"Sudah jelas bahwa ada rasa kepercayaan yang kurang pada keadilan dan penegakan hukum di beberapa sektor penduduk. Kasus ini adalah contohnya," kata Hussein.
Juri memutuskan untuk tidak menuntut Willson dan menyebut kematian Brown sebagai "tragedi". Juri tidak menemukan penyebab yang mungkin mendakwa polisi kulit putih itu dengan pasal pembunuhan.
Setelah keputusan pengadilan, ribuan orang berkumpul di Ferguson, Manhattan, Oakland, California, Philadelphia, dan Chicago. Sebanyak 300 orang juga berdemo dan berteriak "Tak ada keadilan" di depan Gedung Putih sejak kemarin.
REUTERS | RINDU P. HESTYA
Berita Lain:
Jokowi Kian Jauh Tinggalkan Obama di Polling Time
3 WNI Korban Ledakan Tambang Sarawak Dipindahkan
Polisi Ferguson Tak Dituntut, Massa Mengamuk