TEMPO.CO, Damasak - Boko Haram mengklaim telah mengambil alih Kota Damasak, perbatasan Nigeria dengan Niger. Kelompok militan itu telah menduduki wilayah tersebut setelah melakukan serangan bom di sebuah pasar pada hari Selasa, 25 November 2014.
Setelah serangan bom itu, sejumlah tentara Nigeria dan ratusan warga telah mengungsi di perbatasan untuk mencari perlindungan. Mereka tidak siap melawan milisi bersenjata yang menembaki para pedagang itu. (Baca: Kejar Boko Haram, Militer Nigeria Bebaskan 3 Kota)
"Tidak ada seorang pun di Damasak. Boko Haram yang memegang kendali karena semua laki-laki dan tentara telah melarikan diri. Tidak ada yang mengharapkan bertempur dengan kelompok itu," kata pejabat yang mewakili negara bagian Borno dalam Senat Nigeria, Maina Ma'aji Lawan, seperti dilaporkan News 24 hari ini.
Lawan menjelaskan Boko Haram dilaporkan telah membentuk otoritas mereka di Damasak. Seorang pejabat senior di Damasak, Usman Kalil, menyebutkan kelompok itu juga telah mengambil alih dua lusin kota lainnya di negara bagian Borno, Yobe, dan Adamawa.
"Mereka telah membunuh orang-orang di sana. Namun kami tidak tahu berapa banyak yang tewas. Mereka juga menghancurkan bangunan, rumah sakit, dan sekretariat. Banyak wanita dan anak-anak sudah mereka bawa," kata Kalil. (Baca: Dua Bom Bunuh Diri, 30 Warga Nigeria Tewas)
Sebelumnya, tentara Nigeria dan pasukan warga sipil telah berhasil merebut empat kota dari tangan Boko Haram, yaitu Chibok, Gombi, Pelia, dan Hong. Menurut laporan, para tentara dan pasukan warga sipil tengah berupaya membebaskan Maiduguri dari tangan para milisi sebelum serangan di Damasak terjadi.
NEWS 24 | RINDU P. HESTYA
Berita Lain:
Jokowi Kian Jauh Tinggalkan Obama di Polling Time
Polisi Ferguson Tak Dituntut, Massa Mengamuk
3 WNI Korban Ledakan Tambang Sarawak Dipindahkan