TEMPO.CO, Jakarta - Kampung Pulo yang berada di Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, sudah lama dikenal sebagai langganan banjir. Fenomena ini ternyata menarik perhatian dari Thomas Holderness, ilmuwan geometrik dan fasilitas infrastruktur Universitas Wollongong, Australia. Bersama tujuh mahasiswanya, Holderness menggelar penelitian tentang penanganan banjir.
"Kemarin ada bule-bule datang ditemani Dinas PU berdialog dengan warga dan melihat bantaran kali juga," kata Ketua RT 01 RW 03, Soleh, kepada Tempo, Rabu, 26 November 2014.
Camat Jatinegara Sofiyan membenarkan tentang kedatangan ilmuwan Australia itu. "Mereka ingin meninjau kesiapan di lapangan, mengenal warga yang tinggal di sana, dan melihat seberapa parah dampak banjir, untuk dimasukkan dalam riset tentang sistem respons cepat banjir tersebut," kata Sofiyan.
Menurut Sofian, ada dua titik yang jadi perhatian Holderness dan mahasiswanya, yaitu Bidara Cina dan Kampung Pulo. Alasannya, dua wilayah itu setiap tahun selalu terancam banjir dengan kategori paling parah. Untuk penelitian ini, para peneliti itu bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Banjir (BPBD) DKI Jakarta.
Pantauan Tempo, hari ini wilayah Kampung Pulo masih terendam banjir. Air menggenang setinggi betis orang dewasa. Kemarin, ketinggian sempat mencapai 1-1,5 meter, lalu surut. Meski demikian, belum ada warga yang mengungsi ke posko penampungan. (Baca juga: Banjir 4 Meter, 432 Warga Kampung Pulo Mengungsi)
YOLANDA RYAN ARMINDYA
Berita lain:
Jokowi Kian Jauh Tinggalkan Obama di Polling Time
3 WNI Korban Ledakan Tambang Sarawak Dipindahkan
Tokoh Time, Jokowi Bersaing dengan Suster Ebola