Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Sembarang Beri Obat Pencahar ke Bayi

image-gnews
Ilustrasi Bayi menangis. TEMPO/Aditia noviansyah
Ilustrasi Bayi menangis. TEMPO/Aditia noviansyah
Iklan

TEMPO.COJakarta - Tak cuma orang dewasa, bayi juga mengalami sulit membuang air besar. "Tapi tidak dianjurkan untuk memberi obat pecahar ke bayi," ujar Profesor Yvan Vandenplas dalam workshop Gejala-Gejala Gangguan Pencernaan pada Bayi dan Cara Pencegahannya di Hotel JW Marriot, Selasa, 25 November 2014.

Obat pencahar yang ada di pasaran mudah dibeli tanpa resep dokter. Penggunaannya ada yang dimasukkan dari dubur, supaya bayi mau mengeluarkan tinjanya. Tapi, dokter spesialis anak dari Belgia ini, mengatakan obat pencahar bisa membuat bayi malas buang kotoran secara normal lantaran sudah dimudahkan dengan cara yang instan. Padahal bayi masih dalam tahap perkembangan, termasuk kemampuannya membuang kotoran. (Baca: Jangan Biarkan Sembelit Bayi Jadi Kronis)

Yvan tak melarang penggunaan obat ini, asal kesulitan bayi buang air besar memang sudah dalam kondisi akut. "Kalau sudah tahap ini, maka memang perlu intervensi," kata dia. Tapi jika masih tahap kronik, pengajar Fakultas Kedokteran di Universitas Kinderziekenhuis, Belgia, ini lebih menganjurkan intervensi makanan. Caranya dengan memberi makanan yang mengandung fruktooligosakarida (FOS) maupun galaktooligosakaraida (GOS), susu yang terhidrolisa sebagian atau susu yang dikentalkan, dan beta palmitat. (Baca: Diare Menertibkan Sembelit)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Profesor dr Mohammad Juffrie menjelaskan untuk menilai apakah bayi mengalami konstipasi, perlu diperhatikan beberapa ciri. Tanda utamanya tentu jarang buang air besar atau defekasi. "Kurang dari dua kali tiap pekan," kata dokter spesialis anak ini. Lalu tinjanya yang keluar keras dan berdiameter besar. Bayi mengalami retensi tinja atau kesulitan mengeluarkan kotoran.

DIANING SARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.