TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengaku siap datang ke Dewan Perwakilan Rakyat jika dipanggil terkait dengan larangan rapat kerja antara pemerintah dan parlemen. "Sebagai Seskab, kalau DPR butuh penjelasan terkait dengan surat mengenai rapat, saya bersedia hadir," kata Andi kepada Tempo di Jakarta, Rabu, 26 November 2014.
Andi mengaku, hingga saat ini, dirinya belum menerima surat panggilan dari DPR. Andi juga belum mengetahui mekanisme apa yang akan digunakan DPR untuk pemanggilannya. "Saya juga belum tahu, apa melalui pimpinan, alat kelengkapan, atau bagaimana. Yang penting siap saja dipanggil," ujarnya. (Baca: Menteri Jokowi Nongol, Fahri Hamzah: Terima Kasih)
Mengenai surat larangan dari Presiden Joko Widodo bagi menterinya untuk tidak menghadiri rapat kerja, Andi menuturkan surat itu sebenarnya bukan larangan, tapi penundaan. Surat itu dibuat pada 4 November 2014 atau sehari setelah rapat Kabinet Kerja. Andi mengatakan saat itu situasi di parlemen sangat tidak kondusif.
"Friksinya sangat tajam, ada pimpinan DPR tandingan, ada sidang tandingan. Supaya tidak makin keruh, Presiden menginstruksikan menteri untuk menunda rapat, menjadwalkan ulang sampai terjadi konsolidasi," ujarnya. Presiden, tutur Andi, menyatakan rapat kerja dilakukan dengan DPR jika kepemimpinan di parlemen sudah relatif solid. (Baca: Jokowi Larang Menteri ke DPR, Fahri: Panggil Seskab)
"Saat ini sepertinya relatif sudah beres," kata Andi. Selain itu, rapat akan digelar jika penyusunan alat kelengkapan disepakati secara mufakat oleh sepuluh fraksi. Pemerintah menanggapi positif karena kini semua fraksi sudah memasukkan nama untuk alat kelengkapan.
Andi menuturkan konsolidasi kelembagaan muncul jika revisi UU MD3 yang menjadi dasar konsolidasi sudah disahkan. Maka, hari ini Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly ke DPR untuk berinteraksi dengan Badan Legislasi terkait dengan UU MD3. "Pemerintah pada dasarnya sangat senang kalau harus rapat kerja dengan DPR. Menunggu konsolidasi di DPR saja." (Baca: 3 Perseteruan Heboh Presiden Jokowi Versus DPR)
ANANDA TERESIA
Baca Berita Terpopuler
Pleno Golkar Pecat Ical dan Idrus Marham
3 'Dosa' Berat yang Membelit Ical
Usai Dikudeta, Ical Bertemu Prabowo
Pleno Golkar Rusuh, Theo Sambuaga Dilempari Aqua
Ricuh Partai Golkar, Muladi: Pemecatan Ical Sah