TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Panitia Musyawarah Nasional Partai Golkar Nurdin Halid menjamin pelaksanaan Munas di Bali pada 30 November 2014 berjalan aman. Dia mengaku tidak khawatir terjadi rusuh seperti dalam Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat Golkar beberapa hari lalu.
"Saya jamin berjalan damai dan baik, tidak khawatir rusuh-rusuh," kata Nurdin di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu, 26 November 2014. (Baca: Yoris Raweyai: AMPG Ical Orang Bayaran)
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Lampung Alzier Danias juga mendukung ketertiban jalannya Munas. "Keamanan kita ada, polisi banyak. Enggak bakal kisruh lagi," ujar Alzier. (Baca: Ricuh Partai Golkar, Muladi: Pemecatan Ical Sah)
Menurut Alzier, bila ada anggota partai yang melanggar, pimpinan berhak menindak tegas, bahkan memecatnya. Golkar, tutur dia, tak akan kehilangan kader walaupun telah memecat anggota yang nakal. "Pecat saja. Kader yang lain banyak, kok. Itu orang yang takut tidak punya jabatan," katanya.
Dalam Rapat Pleno DPP Golkar di Slipi, Jakarta, kepengurusan di bawah pimpinan Ical dibekukan. Kepengurusan diambil alih oleh Presidium Penyelamatan Partai Golkar yang diketuai oleh Agung Laksono.
Terbentuknya Presidium bermula dari ketidakpuasaan para kandidat Ketua Umum Golkar dan sejumlah pengurus terhadap kepemimpinan Ical. Dia dianggap memaksakan kehendak untuk menggelar Munas mulai 30 November hingga 4 Desember mendatang di Bali. (Baca: Golkar Ricuh, Ical Minta Tolong Prabowo?)
DEWI SUCI RAHAYU
Baca Berita Terpopuler
3 'Dosa' Berat yang Membelit Ical
Usai Dikudeta, Ical Bertemu Prabowo
Ricuh Partai Golkar, Muladi: Pemecatan Ical Sah
Muladi Keluar dari Munas Golkar Tandingan
Jokowi Kian Jauh Tinggalkan Obama di Polling Time