TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Panitia Pelaksana Musyawarah Nasional IX Partai Golkar, Ahmadi Noor Supit, mengatakan panitia mengundang para calon ketua umum tandingan Aburizal Bakrie untuk hadir di acara pemilihan pada 30 November 2014 di Nusa Dua, Bali.
Supit mengatakan panitia tidak membatasi siapa pun yang memiliki hak suara untuk memilih ketua atau maju sebagai calon ketua umum. (Baca: Kisruh Golkar, Akbar Ingin Bertemu Agung)
"Seluruh peserta dan pemilik suara dari DPD I, DPD II, dan Hasta Karya kami undang. Karena status mereka saat ini masuk dalam Hasta Karya, ya, mereka juga termasuk undangan," kata Supit saat dihubungi Tempo, Kamis, 27 November 2014.
Soal pelaksanaan munas ini, anggota Presidium Penyelamat Partai Golkar, Zainudin Amali, memprediksi acara musyawarah nasional di Bali akan berlangsung ricuh. Ini karena ada dua kubu yang sedang berseteru soal waktu pelaksanaan munas.
"Yang kemarin hanya 200 orang di kantor Golkar aja rusuh, apalagi nanti anggota se-Indonesia," kata Zainudin di gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Kamis, 27 November 2014. (Baca: Pengamat: JK Tarik Golkar ke Pemerintah)
Menurut Zainudin, yang mendukung kubu Agung Laksono membentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar, bila munas dipaksakan tanpa izin, kekisruhan munas akan mencoreng citra Pulau Dewata dan Indonesia di mata internasional.
Para pengurus Golkar mengalami perbedaan pendapat soal waktu pelaksanaan musyawarah nasional. Ini terjadi pada rapat pleno partai yang berlangsung pada Senin dan Selasa lalu.
Kubu Wakil Ketua Golkar Agung Laksono meminta agar munas dilaksanakan pada Januari nanti. Sementara, kubu Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie mengatakan munas dilaksanakan pada 30 November hingga 4 Desember nanti. (Baca: Fadel Tarik Ucapan 'Pemerintah Intervensi Golkar')
Kubu Aburizal beralasan ini merupakan amanat dari rapat pimpinan nasional Golkar yang berlangsung pada dua pekan lalu di Yogyakarta.
PUTRI ADITYOWATI | DEWI SUCI RAHAYU
Terpopuler:
Chatib Basri Bocorkan Cerita BBM Naik Era SBY
Adnan Buyung Minta KPK Dibubarkan Saja
Boy Sadikin Diusulkan Jadi Pendamping Ahok
Jokowi: Siapa Bilang Melarang Menteri ke DPR