TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi pendiri Golkar sepakat menolak rencana penyelenggaraan Musyawarah Nasional Golkar oleh kubu Ketua Umum Aburizal pada 30 November mendatang di Bali.
Organisasi pendiri Golkar tersebut antara lain Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957, dan Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi). (Baca: Kubu Agung Ingatkan Munas Golkar Bakal Ricuh )
"Kalau tetap menyelenggarakan munas 30 November, Aburizal akan menjadi bagian sejarah buruk bagi Partai Golkar," kata Ketua Umum MKGR Priyo Budi Santoso di kantor Dewan Pimpinan Pusat Golkar, Slipi, Kamis, 27 November 2014.
Musababnya, kata Priyo, sekitar satu setengah bulan seusai munas tersebut, yakni pada 15-18 Januari 2015, kepemimpinan Golkar versi Agung Laksono juga bakal menyelenggarakan munas di Jakarta. Ia memprediksi dua munas tersebut bakal memicu perpecahan di tubuh Golkar.
"Sebagai organisasi yang membidani kelahiran Golkar, kami merasa sedih," kata Priyo. (Baca: Begini Sikap Titiek Soeharto Soal Konflik Golkar )
Para elite organisasi-organisasi tersebut, dalam pernyataan sikap, mengaku prihatin lantaran baru pertama kali ini Golkar terancam pecah.
Priyo bersama Ketua Umum Kosgoro 1957 Agung Laksono dan Ketua Umum Soksi Lauren Siburian menyatakan ingin semua kubu dalam partai beringin mengikatkan diri dan solid.
Mereka juga berharap Munas IX Golkar diselenggarakan dengan adil, demokratis dan transparan serta tanpa intimidasi.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Terpopuler:
BBM Naik, Chatib: Alhamdulillah, Benar Sekali
Kelanjutan Petral Ditentukan Enam Bulan Lagi
Iklan Mastin Jadi Guyonan, Apa Kata Produsen?
Lelang Jabatan di ESDM Mulai Awal Desember