TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina berharap hasil karya inovatif yang lahir dari Olimpiade Sains Nasional Pertamina dapat diterapkan di masyarakat luas dan menjadi pencapaian penting bagi upaya meningkatkan daya saing menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015.
Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2014 dengan tema “Inovasi Sobat Bumi, untuk Masa Depan Generasi” ini menggandeng Universitas Indonesia dan didukung penuh oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Baca Juga:
“Olimpiade ini merupakan wujud dukungan kami dalam kemajuan pendidikan bangsa Indonesia, dengan memberikan wadah tantangan kreativitas kepada generasi muda yang andal di bidang sains,” ujar Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina M. Afdal Bahaudin dalam sambutan pengumuman pemenang Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2014, Kamis, 27 November 2014.
Afdal mengatakan, pada pergelaran ketujuh tahun ini, kompetisi itu telah menjelma menjadi barometer perlombaan sains tingkat perguruan tinggi di Tanah Air. Hal itu terlihat dari peningkatan jumlah peserta dari tahun ke tahun. “Tahun ini mencapai 37.757 peminat dari kategori teori serta kategori proyek sains,” ujarnya.
Rektor Universitas Indonesia Muhammad Anis mengatakan Olimpiade Sains Nasional Pertamina merupakan salah satu sarana bagi para mahasiswa untuk mempersiapkan diri dalam berkompetisi menghadapi era globalisasi. “Besar harapan kami bahwa peserta dan juga pemenang dapat meningkatkan kualifikasi diri dan mampu menerapkan ilmu sains ke berbagai bidang yang bermanfaat,” ujarnya.
Ketua Panitia Olimpiade Sains Nasional Pertamina Nursatyo Argo mengatakan pemenang olimpiade ini melalui beberapa proses. Ujian seleksi provinsi diselenggarakan serentak di 10 region yang diikuti peserta dari 42 universitas pada 25 September 2014. Dari 35.804 peserta kategori sains dan 651 peserta kategori proyek sains, terjaring 73 finalis seleksi nasional untuk kategori teori dan 15 untuk kategori proyek sains. “Para pemenang mendapatkan hadiah beasiswa total senilai Rp 2 miliar,” ujarnya.
Dalam kategori teori, pemenang bidang matematika adalah Setiawan dari Universitas Indonesia (juara 1), Galih Pradananta dari Institut Teknologi Bandung (2), dan Kalfin D. Muchtar dari Universitas Sam Ratulangi (3). Pemenang bidang fisika adalah Samson Clymton dari Universitas Indonesia (juara 1), Asedio Satya Govinda dari Universitas Gadjah Mada (2), dan Izrul Supriyadi dari Universitas Negeri Jakarta (3).
Pemenang bidang kimia adalah Kholid Ridlo dari Universitas Gadjah Mada (juara 1), Putu Ivan Budi Gunawan dari Universitas Indonesia (2), dan Didi Prasetyo Benu dari Universitas Nusa Cendana (3). Pemenang bidang biologi adalah Kadek Adit Wiryadana dari Universitas Udayana (juara 1), Cavell dari Universitas Pelita Harapan Medan (2), dan Desty Triyaswati dari Universitas Halu Oleo (3). Simak berita tekno lainnya di sini.
ERWIN Z
Berita lain
Lenovo Vibe Z2 Pro, Phablet untuk Fotografer
BBM Naik, Harga Ponsel Sony Malah Turun
210 Juta Orang Peroleh Manfaat dari Mangrove
Produksi iPhone 5C Dihentikan Tahun Depan
Vaksin Ebola GlaxoSmithKline Lulus Tes Keamanan