TEMPO.CO, Palembang - Festival Film Indonesia (FFI) 2014 di Palembang akan bertabur artis top Tanah Air. Acara puncak acara yang digelar pada 3-6 Desember 2014 itu akan menampilkan para artis papan atas Indonesia. Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin memastikan kehadiran para selebritas tidak hanya berbicara tentang film, tapi juga melakukan aksi sosial di sekitar Sungai Musi, yang merupakan ikon kota Palembang. "Festival kali ini akan jauh lebih meriah dan juga akan lebih heboh," kata Alex, Kamis, 27 November 2014. (Berita Lain: Akhirnya Riri Riza Gabung ke FFI)
Menurut Alex, kehadiran para artis tersebut merupakan salah satu rangkaian acara yang telah disusun oleh panitia di Palembang dan panitia di Jakarta. Alex menginginkan FFI kali ini juga dapat mengulangi kesuksesan penyelenggaran acara serupa era 1970-an. "Nanti, para artis kita ajak melakukan aksi sosial di sekitar Kota Palembang ini," ujar Alex.
Dalam catatan panitia penyelenggara, para artis tersebut akan mulai berdatangan pada awal Desember sebelum malam puncak. Ketua panitia, Achmad najib, menuturkan sebagian besar para artis akan mulai menyerbu arena perhelatan pada 4 Desember mendatang atau sehari setelah acara tersebut resmi dibuka. "Sebelum pembukaan, akan ada sekitar 60 artis yang mulai menuju arena," kata Achmad.
Menurut pria yang juga menjabat Asisten Kesejateraan Rakyat Pemerintah Provinsi Sumsel ini, para artis akan diajak membersihkan bantaran sungai dan turap Musi di kawasan Benteng Kuto Besak, Palembang. Saat ini daerah tersebut dikenal sebagai kawasan wisata bagi warga setempat. Di kawasan ini, pengunjung dapat menikmati keindahan Sungai Musi dan Jembatan Ampera.
Lebih lanjut, Achmad menjelaskan, rangkaian kegiatan FFI telah berlangsung sejak 25 Oktober 2014 berupa pengenalan acara oleh Alex Noerdin. Adapun pengumuman daftar kategori dan nominenya telah dilangsungkan beberapa hari lalu di Jakarta. Pada FFI kali ini, ada 387 judul film yang akan meramaikan kompetisi. Mereka merupakan film bioskop, film pendek, film animasi, film televisi, dan film dokumenter.
PARLIZA HENDRAWAN