Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Ferguson, Polisi Tangkap Ratusan Pendemo  

image-gnews
Polisi dan pendemo saling berhadapan di kawasan South Florissant Avenue di Ferguson, Missouri, 24 November 2014. Michael Brown, remaja kulit hitam berusia 18 tahun ditembak mati oleh polisi karena dianggap bersenjata. AP/St. Louis Post-Dispatch, Christian Gooden
Polisi dan pendemo saling berhadapan di kawasan South Florissant Avenue di Ferguson, Missouri, 24 November 2014. Michael Brown, remaja kulit hitam berusia 18 tahun ditembak mati oleh polisi karena dianggap bersenjata. AP/St. Louis Post-Dispatch, Christian Gooden
Iklan

TEMPO.CO, Ferguson - Pasukan Garda Nasional dan polisi akhirnya menangkap lebih dari 400 orang yang diduga memicu kerusuhan di Ferguson, Missouri, Amerika Serikat. Aksi demo yang juga sudah meluas hingga ke Boston, New York, Los Angeles, Dallas, Atlanta, dan kota-kota besar di Amerika Serikat ini dipicu oleh keputusan juri yang tidak mendakwa polisi Darren Wilson, yang menembak remaja kulit hitam Michael Brown.

"Kehadiran tim Pasukan Garda Nasional sangat membantu. Aksi demo mulai mereda, tapi kemarahan masih sangat terasa," kata Gubernur Missouri Jay Nixon seperti dilaporkan Reuters, Rabu, 26 November 2014.

Aksi demo dimulai di Ferguson, sebuah kota yang didominasi oleh warga kulit hitam. Mereka yang kecewa dengan keputusan juri melakukan aksi protes dengan membakar 12 bangunan, merusak fasilitas umum, dan sempat bentrok dengan polisi setempat. Presiden Barack Obama menyebut aksi demo ini "tidak bermanfaat". (Baca: Komentar Obama Soal Kerusuhan di Ferguson)

Selain demo, aksi penjarahan juga terjadi di sejumlah toko milik warga kulit putih. Polisi sampai harus menembakkan gas air mata. Dalam aksi demo pada Senin lalu itu, sekitar 60 orang ditangkap.

"Malam ini jauh lebih baik dari malam sebelumnya. Memang masih ada sedikit aksi bakar-bakaran, tapi masih dalam skala kecil," kata Kepala Kepolisian St. Louis County Jon Belmar.

Polisi Boston dilaporkan juga menangkap 45 orang dalam aksi protes yang dilakukan semalaman. Di Dallas, tujuh orang ditangkap karena memblokir lalu lintas sejumlah jalan utama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan di New York, polisi mulai menggunakan semprotan merica untuk membubarkan massa yang ingin memblokir Terowongan Lincoln dan Jembatan Triborough. Setidaknya sepuluh orang yang diduga sebagai dalangnya sudah ditangkap. (Baca: Polisi Ferguson Tak Dituntut, Massa Mengamuk)

Adapun para pengunjuk rasa di Los Angeles melemparkan botol air dan benda-benda lainnya kepada petugas. Mereka juga memblokir sisi jalan tol dan menyebabkan kemacetan panjang.

REUTERS | RINDU P. HESTYA


Berita Lain:
Mendapat Laporan Gay, ISIS Rajam Dua Anggotanya 
Tokoh Time, Jokowi Bersaing dengan Suster Ebola 
Kongo, Negara Paling Berbahaya untuk Wanita  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran