TEMPO.CO, Pekanbaru - Sebanyak 30 warga Pekanbaru menggeruduk kantor DPW Partai NasDem di Jalan Gajah Mada, Pekanbaru, Jumat, 28 November 2014. Warga menuntut kejelasan kartu sehat dan kartu pintar yang dikeluarkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pekanbaru dari NasDem, Fikri Hamdani Wahyudi, yang ternyata bodong.
"Kartu yang diberikan kepada warga itu tidak bisa digunakan sama sekali," kata warga Pekanbaru, Lely Pakpahan, kepada wartawan, Jumat, 28 November 2014.
Menurut Lely, kartu tersebut sudah disebar Fikri sebanyak 1.000 lembar saat kampanye calon anggota legislatif beberapa waktu lalu kepada warga Kecamatan Bukit Raya dan Marpoyan Damai. Melalui kartu tersebut, Fikri, yang saat ini sudah menjadi anggota DPRD Pekanbaru, berjanji memberikan pelayanan kesehatan gratis dan memberikan beasiswa pendidikan bagi anak sekolah berprestasi.
Namun ternyata kartu tersebut sama sekali tidak bisa digunakan di klinik mana pun. Begitu pula beasiswa yang dijanjikan juga tidak pernah terealisasi.
Saat ditemui warga yang meminta penjelasan, Fikri selalu saja menghindar. Nomer telepon seluler yang disebarnya kepada warga saat kampanye sudah tidak aktif lagi. "Fikri sudah melakukan pembohongan publik. Kartu sehat itu tidak berlaku di mana pun," ujarnya.
Lely pun menjadi bulan-bulanan warga karena turut menyebarkan kartu sehat saat menjadi tim sukses Fikri. "Saya terganggu setiap hari didatangi warga untuk menagih janji," tuturnya.
Sekretaris DPW Partai NasDem Pandapotan Sitindaon mengaku sudah menerima aspirasi masyarakat. Menurut dia, kartu sehat yang dijanjikan Fikri bukan dikeluarkan oleh Partai NasDem, melaikan dikeluarkan oleh Fikri sendiri. Namun partai akan menindaklanjuti persoalan tersebut. Sebab, dalam kartu tersebut, Fikri telah mengumbar atribut Partai NasDem. "Kami akan panggil dia. Walau bagaimana pun, dia harus tepati janji kepada masyarakat."
Pandapotan belum bisa menjelaskan sanksi yang bakal diberikan kepada Fikri karena telah melakukan pembohongan publik. "Kalau sangsi, nanti kami putuskan setelah rapat," ujarnya.
Sementara itu, Fikri membantah tuduhan masyarakat. Dia mengaku telah membangun klinik gratis untuk warga di Jalan Arifin Ahmad Nomor 113 dengan nama Klinik Sehat Madani. Hanya saja, tutur dia, klinik tersebut baru saja dibangun dan diresmikan. "Masih banyak warga yang belum tahu dan masih kurang sosialisasi," katanya saat dihubungi Tempo.
Fikri memastikan kliniknya sudah beroperasi dan bisa menerima warga yang memiliki kartu sehat itu. Namun hal ini tak banyak diketahui oleh masyarakat. Sedangkan untuk janji pemberian beasiswa, kata dia, saat ini belum bisa direalisasikan. Sebab, APBD 2015 sudah disahkan sebelum dia dilantik. "Kami akan anggarkan di APBD perubahan dan APBD 2016 nanti," ujarnya.
RIYAN NOFITRA
Berita Terpopuler:
Pertimbangan MK Jika Jokowi Dimakzulkan
Jurus Saling Kunci Jokowi dengan Koalisi Prabowo
Usulan Ditolak, Ahok: Bu Mega Senyum-senyum Saja
Kisruh Golkar, Akbar Ingin Bertemu Agung
Ini Isi Surat Anas dan Akil ke Kepala Rutan KPK