TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Jakarta Utara Komisaris Polisi Tugiyono mengatakan tren penangkapan kasus narkoba di wilayahnya dari 2012 hingga 2014 meningkat. Dari sekian banyak penangkapan dalam tiga tahun terakhir, sabu-sabu dan ganjalah yang sering ditemukan sebagai barang bukti.
Tak hanya itu, penggerebekan kasus narkoba ini kerap ditemui di kawasan permukiman. "Ya, itu yang paling banyak, karena mudah untuk tersamarkan. Tapi polisi bekerja keras untuk membongkar semua kasus," ujar Tugiyono.
Tugiyono menyayangkan rendahnya partisipasi masyarakat di Jakarta Utara dalam mencegah dan melaporkan kegiatan mencurigakan di lingkungan tempat tinggalnya. "Partisipasi sungguh minim. Tapi mereka jelas ketakutan," tuturnya.
Pada 2012, pengamanan barang bukti sabu-sabu tercatat 106 kasus dan 143 untuk ganja. Setahun berikutnya, perolehan barang bukti ganja ada 154 kasus dan 176 untuk sabu-sabu. Pada Januari-Oktober 2014, ada 146 kasus sabu-sabu dan 185 kasus ganja. Mereka yang ditangkap termasuk pengedar dan pemakai.
Tahun ini, penangkapan besar kasus narkoba terjadi di Kampung Bahari, Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pertengahan November 2014, polisi melakukan penggerebekan dan memeriksa 38 orang. Sebagian besar sudah ditetapkan sebagai tersangka. Dari penggerebekan tersebut, polisi menyita barang bukti narkoba berupa sabu-sabu seberat 300 gram, ekstasi 500 butir, dan ganja 2 kilogram.
AISHA SHAIDRA
Topik terhangat:
Golkar Pecah | Interpelasi Jokowi | Ritual Seks Kemukus | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Chatib Basri Bocorkan Cerita BBM Naik Era SBY
Adnan Buyung Minta KPK Dibubarkan Saja
Jokowi: Siapa Bilang Melarang Menteri ke DPR