TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Poros Muda Partai Golkar Indonesia Timur Victor Abraham Abaidata mengatakan keinginannya agar seluruh kader partai Golkar di Papua tidak menghadiri musyawarah nasional pada 30 November 2014 di Bali.
"Jangan hadir. Karena ini akan menyebabkan perpecahan yang lebih besar di tubuh partai," kata Victor di Jakarta, Kamis, 27 November 2014. (Baca: GP Ansor Minta Nusron Wahid Jauhi Ricuh Golkar)
Victor menginginkan kader Golkar menghargai keputusan Munas Riau 2009. "Kalau memang ingin sesuai AD/ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga), Munas harusnya Januari 2015." katanya. Victor sendiri mengaku tidak akan hadir dalam Munas.
Victor meyakini, dengan menunda Munas, maka pemilihan ketua umum partai bisa berlangsung bersih. "Persiapan Munas itu harus tiga bulan. Kalau mendadak, bagaimana calon lain bisa menggalang dukungan," kata Victor. "Kalau mendadak seperti ini, kan, namanya demi telapak kaki Ical." (Baca: Agung Ngadu ke Menteri Laoly, Golkar Bernasib seperti PPP? )
Victor sendiri mengatakan dukungannya terhadap Agung Laksono agar terpilih sebagai ketua umum. "Agung kader senior yang kaya pengalaman. Saya yakin dia bisa mengembalikan kejayaan Golkar."
Victor menganggap dukungan terhadap Ical berarti mendukung kegagalan Golkar. "Mendukung Ical jadi ketua umum sama artinya mendukung kembali kegagalan partai Golkar jilid dua." katanya.
INDRI MAULIDAR
Berita lain:
Boy Sadikin Jadi Wakil Gubernur Dampingi Ahok
Golkar Daerah Disebut Bak Jongos Ical
Ke Pasar, Kaesang Jokowi Disambut Mirip Selebritas