TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar menyarankan penundaan agenda Musyawarah Nasional IX Partai Golkar. Rekomendasi itu disampaikan guna menjembatani konflik di internal Golkar.
"Demi menghindari pertentangan dan situasi yang semakin tidak kondusif bagi soliditas partai, sebaiknya ditunda," ujar Ketua Dewan Pertimbangan DPP Golkar, Akbar Tandjung, di rumah kediamannya, Kamis, 27 November 2014. (Baca juga: Akbar Tanjung Khawatir Pileg 2019 Golkar Turun)
Akbar menjelaskan keputusan tersebut diambil setelah tiga belas anggota Dewan Pertimbangan menggelar rapat Kamis malam. Menurut Akbar, pertentangan yang dipicu oleh penetapan jadwal munas itu mengancam keutuhan partai. (Baca: Golkar Kisruh, Agung 'Panggil' JK dan Surya Paloh)
Pada Senin dan Selasa lalu, saat rapat pleno, Gokar dilanda kisruh. Buntutnya, Wakil Ketua Golkar Agung Laksono membentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar. Bersama sejumlah politikus senior, seperti Priyo Budi Santoso, Hajriyanto Y. Thohari, Agun Gunanjar, dan Muladi, Presidium membekukan kepemimpinan Aburizal Bakrie dari Ketua Umum Golkar. (Baca juga: Ini Solusi Kisruh Golkar)
Kelompok Agung mengagendakan munas digelar pada Januari 2015. Sementara kubu Aburizal kukuh menggelar munas pada 30 November di Bali. (Baca juga: Kubu Agung Laksono Minta Golkar Papua Tolak Munas)
RIKY FERDIANTO
Berita lain:
Usulan Ditolak, Ahok: Bu Mega Senyum-senyum Saja
Mega Pilih Boy Sadikin Jadi Wagub, Apa Kata Ahok?
Jokowi Lantik 3 Kepala Lembaga Negara Hari Ini