TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) tidak menurunkan produksi membuat harga minyak mentah merosot ke level terendah dalam empat tahun terakhir. (Januari Minyak Mentah Turun ke US$ 105,8 per Barel)
Ekonom PT Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, mengatakan pertemuan OPEC tadi malam di Wina, Austria, memutuskan tetap mempertahankan pasokan 30 juta barel per hari meski ekonomi global melambat. "Akibatnya, harga minyak mentah dunia jenis WTI langsung ambles ke level US$ 69,95 per barel, sementara jenis Brent US$ 72,58 per barel." (ICP Desember 2013 Mencapai US$ 107,2 per Barel)
Negara-negara anggota OPEC merupakan penghasil minyak terbesar dunia dengan produksi 30 juta barel per hari sejak 2012. Keputusan mempertahankan suplai ini akan terus diberlakukan hingga pertemuan OPEC berikutnya pada 15 Juni 2015.
Harga minyak mentah sudah melemah 34 persen dari posisi tertingginya pada awal tahun sebesar US$ 102 per barel. Komoditas ini terus melemah sejak Cina mengumumkan perlambatan ekonominya sejak kuartal pertama 2014. Bila ekonomi global tidak mendukung permintaan minyak mentah, harganya bakal terus merosot.
Menurut Lana, turunnya harga minyak mentah dunia akan mendorong pelemahan tajam pada harga komoditas lain, terutama emas, mineral, dan tambang. "Sebaliknya, penurunan harga minyak membuat dolar semakin menguat," ujar Lana.
Di transaksi pasar uang hari ini, indeks dolar menguat terhadap seluruh mata uang dunia. Adapun rupiah kembali melemah ke level 12.200 per dolar Amerika. Anjloknya harga minyak juga turut berdampak bagi pasar saham Asia pagi ini yang kompak berada di zona merah.
PDAT | M. AZHAR
Terpopuler:
Larangan Rapat di Hotel, Pendapatan Terjun Bebas
Kadin: Pertumbuhan Ekonomi Bisa 7 Persen
Rini Setor Tiga Nama Kandidat Dirut Pertamina
Menteri Rudiantara Akan Buka Blokir Situs Vimeo