TEMPO.CO, Wonogiri - Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mempercepat perbaikan waduk dan bendungan di seluruh Indonesia. Jokowi juga meminta agar sedimentasi atau pendangkalan di sekitar daerah aliran sungai mendapat perhatian.
Hal tersebut dikatakan Jokowi saat meninjau proses revitalisasi Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri Jawa Tengah, Sabtu 29 November 2014. "Membangun bendungan baru tidak ada gunanya jika yang lama tidak bisa berfungsi secara maksimal," kata Jokowi. (Baca juga: Jokowi Ingin Waduk di Jakarta Seperti di Singapura).
Jokowi mencontohkan, Waduk Gajah Mungkur yang baru berusia 32 tahun sudah tidak berfungsi maksimal lantaran endapan lumpur. Menurut Jokowi, sedimentasi di waduk tersebut mencapai enam juta meter kubik. "Yang kita injak sekarang ini seharusnya bagian waduk yang paling dalam," ujar Jokowi sembari menunjuk ke bawah.
Saat ini, pemerintah baru mengerahkan satu unit kapal pengeruk untuk membuang lumpur hasil sedimentasi. Diperkirakan proses revitalisasi itu akan memakan waktu hingga dua tahun. "Harusnya jangan hanya satu, tapi empat kapal," kata Jokowi. (Baca juga: Solusi Jokowi Cegah Banjir Jakarta).
Jokowi juga meminta kegiatan penghijauan di daerah hulu sungai semakin ditingkatkan. "Selama ini kita hanya mikir wilayah hilir," ucap Jokowi. Kerusakan hutan di daerah hulu sungai yang masuk ke waduk dianggap sebagai penyebab pendangkalan.
Kunjungan Jokowi ke Waduk Gajah Mungkur merupakan bagian dari peringatan Hari Menanam Indonesia dan Bulan Menanam Nasional. Jokowi membagikan 32.700 pohon bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada warga. Jenis pohon yang dibagikan tersebut antara lain, sengon, mahoni, jati dan petai.
AHMAD RAFIQ
Berita Terpopuler
Media Jiran: Jokowi Pakai Jurus 'Ganyang Malaysia'
Jokowi dan SBY Seolah Saling 'Sindir' di Medsos
Kapal Diusir, Media Jiran Tuding Jokowi Sekutu AS