TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo Membatalkan rencana peresmian kampung wayang yang sedianya akan dilakukan di pendapa rumah dinas Bupati Wonogiri, Sabtu 29 November 2014. Padahal, para perajin wayang yang berasal dari Kecamatan Manyaran sudah bersiap menyambutnya. Meski demikian, presiden tetap mengirimkan bantuan untuk para perajin melalui biro protokol kepresidenan.
Peresmian itu pada awalnya akan dilakukan setelah Jokowi melakukan penanaman pohon di Kecamatan Sidoharjo dan meninjau pengerukan sedimentasi Waduk Gajah Mungkur. Namun ternyata rombongan presiden langsung kembali ke Solo setelah meninjau waduk. (Baca: Jokowi Minta Perbaikan Bendungan Dipercepat)
Bupati Wonogiri Danar Rahmanto langsung menelepon Jokowi dan memintanya bertelewicara dengan para perajin. Cara itu ternyata cukup ampuh untuk mengobati kekecewaan masyarakat yang sudah terlanjur menunggu. Apalagi, Jokowi juga menjanjikan bantuan untuk mengembangan kampung wayang senilai Rp 200 juta.
Jokowi juga langsung mengirim utusan untuk menyerahkan bantuan tersebut. Hanya saja, prasasti yang terlanjur disiapkan terpaksa urung ditandatangani oleh presiden.(Baca: Jokowi, Ahok, dan Wali Kota London Bersepeda Besok Pagi)
Bupati Danar Rahmanto mengaku memaklumi agenda presiden yang sangat padat sehingga tidak sempat menghadiri acara tersebut. "Acara penanaman pohon molor cukup lama karena banyak warga yang ingin bertemu dengan presiden," katanya.
Dia yakin bahwa para telewicara yang dilakukan mampu mengobati kekecewaan para perajin. "Presiden menunjukkan komitmennya dalam pengembangan budaya dengan memberikan bantuan," katanya.
Danar menyebutkan bahwa warga di Desa Kepuhsari, Kecamatan Manyaran, banyak yang menjadi perajin wayang kulit. Jumlah perajinnya lebih dari 400 orang. "Sehingga desa tersebut memang pantas untuk diresmikan sebagai desa wayang," katanya.
Salah seorang perajin, Eko Prihanto mengaku agak kecewa dengan pembatalan acara tersebut. Apalagi, mereka telah mempersiapkan acara tersebut dengan menggelar pameran sejak sehari sebelumnya. "Mungkin presiden memang sedang sibuk," katanya.
Para perajin juga langsung memberesi barang-barang yang ada di stand pameran. Hasil kerajinan itu akan dibawa lagi ke desanya. "Di sana juga sedang ada acara untuk menyambut peresmian ini," katanya.
AHMAD RAFIQ
Berita Lain
Media Jiran: Jokowi Pakai Jurus 'Ganyang Malaysia'
Jokowi dan SBY Seolah Saling 'Sindir' di Medsos
Kapal Diusir, Media Jiran Tuding Jokowi Sekutu AS
3 Cerita Manis dan Pahit Malaysia di Era Jokowi