TEMPO.CO, Depok - Pemerintah Kota Depok mengeruk Situ Pengarengan di Jalan Juanda yang dipenuhi oleh tumbuhan eceng gondok pada Sabtu, 29 November 2014. Pengerukan Situ Pengarengan dilakukan untuk mengembalikan fungsi bendungan yang telah dangkal oleh tumbuhan dan lumut sehingga air yang biasa melimpah ke Kali Laya Depok bisa berkurang.
"Pengerukan ini untuk mengatasi banjir di Depok," kata Koordinator Satuan Tugas Banjir Dina Bina Marga dan Sumber Daya Air (Bimasda) Depok, Saiman. (Baca: Cegah Banjir, Depok Keruk Tiga Situ).
Situ itu dikeruk menggunakan alat berat amfibi yang baru saja dibeli oleh Pemerintah Depok. Menurut Saiman, pemerintah tidak menentukan target penyelesaian pengerukan karena situ tersebut sudah dipenuhi sampah dan tumbuhan. "Bisa sampai satu tahun, kami keruk terus karena alatnya milik sendiri," ujarnya.
Situ Pengarengan seluas 8 hektare sudah tertutup eceng gondok. Permukaan air di situ itu sudah tidak terlihat karena dipenuhi tumbuhan. Selain eceng gondok, Situ Pengarengan juga dipenuhi sampah yang dibuang warga sehingga terjadi pendangkalan. (Baca: Daerah Rawan Banjir di Depok Jadi 53 Titik).
Secara terpisah, Kepala Seksi Pembangunan Bimasda Kota Depok, Bahtiar Ardiansyah,
mengatakan awalnya ada tiga situ yang akan dikeruk. Namun karena terganjal peraturan lelang, akhirnya hanya Situ Pengarengan yang dikeruk. Pengerukan situ dilakukan karena air meluap. Setelah dikeruk, daya tampung situ akan bertambah sehingga volume air bisa lebih banyak ditampung.
Selain mengeruk situ, Pemerintah Depok juga akan menyedot air di pinggir Jalan Tol Cinere-Jagorawi untuk mengurangi beban Kali Laya. Selama ini hanya Kali Laya yang menjadi saluran pelepasan air situ sehingga sering meluap dan jebol.
ILHAM TIRTA
Berita Terpopuler
Media Jiran: Jokowi Pakai Jurus 'Ganyang Malaysia'
Jokowi dan SBY Seolah Saling 'Sindir' di Medsos
Kapal Diusir, Media Jiran Tuding Jokowi Sekutu AS