TEMPO.CO , Jakarta:Pemerintah merombak jajaran direksi PT Pertamina (Persero). Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) pada Jumat, 28 November 2014, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno memberhentikan delapan direksi Pertamina yang menjabat dan menggantinya dengan empat orang direktur baru. (Baca : Harapan Jokowi kepada Dirut Pertamina Dwi Soetjipto)
Empat direksi baru Pertamina ini memiliki sejumlah tugas pokok. Menurut Rini, tugas utama manajemen baru itu di antaranya adalah menganalisa sistem rantai pasok yang berlaku di Pertamina saat ini. Bekal analisa itu akan menjadi dasar melakukan efisiensi dan meningkatkan produktivitas Pertamina. (Baca : Menteri ESDM: Direksi Pertamina Tentukan Kinerja)
Perampingan jumlah direksi, kata Rini, menjadi salah satu tantangan bagi manajemen baru dalam melakukan efisiensi. Namun Rini mengatakan manajemen baru diberi kesempatan dalam seminggu ke depan untuk menentukan jumlah direksi yang optimal. (Baca : Tiga Janji Dwi Soetjipto sebagai Dirut Pertamina)
"Kementerian BUMN merasa seharusnya Pak Dwi cukup didukung dengan tiga orang, tetapi dia mohon waktu untuk menganalisa bersama direksi lain apakah jumlah direksi sekarang mampu melakukan program yang akan dilakukan direksi baru," kata Rini. Sejak 2012, Pertamina memiliki 9 orang direktur yang terdiri atas satu direktur utama dan delapan direktur teknis.
Dwi mengatakan direksi baru akan menganalisa dalam seminggu ke depan komposisi dan jumlah direksi yang ada saat ini. Pemerintah mengangkat tiga direktur lain untuk mendampingi Dwi. Dua direksi yaitu Yenny Andayani dan Ahmad Bambang dari internal Pertamina, sementara satu orang yaitu Arief Budiman berasal dari eksternal.
Sementara ini menurut Dwi, urusan keuangan, rantai pasok dan pemasaran kemungkinan akan ditangani oleh Arief Budiman. Adapun Yenny Andayani terakhir menjabat sebagai VP Strategic Planning and Business Development Direktorat Gas Pertamina. Sementara Ahmad Bambang terakhir menjabat sebagai Presiden Direktur Pertamina Trans Kontinental, anak usaha Pertamina yang bergerak di bidang perkapalan. "Saya baru tahu kalau tiga direksi sekarang ini. Tadi disampaikan pemegang saham memberi waktu seminggu untuk menganalisa apakah tiga ini cukup atau perlu ditambah," kata Dwi.
BERNADETTE CHRISTINA
Berita Lain
Jurus Saling Kunci Jokowi dengan Koalisi Prabowo
Ruhut: Demokrat Tolak Dukung Hak Interpelasi
Ini Isi Surat Anas dan Akil ke Kepala Rutan KPK
Tiga Momen Kedekatan Jokowi dan Menteri Susi