TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku menghadapi dilema dengan banyaknya pohon tumbang di Ibu Kota. Menurut dia, menyelesaikan masalah pohon di Ibu Kota tidak mudah. "Masalah pohon tumbang ini sedikit dilematis. Kita minta sisir dahan-dahan yang mungkin patah, tapi tumbangnya di akarnya yang tercabut," kata Ahok di Lembaga Pemasyarakatan Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu, 29 November 2014.
Menurut Ahok, pohon yang ditanam di Jakarta memang bukan jenis pohon berakar kuat. "Itu pohon yang ditanam asal cepat tumbuh," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu. Karena cepat tumbuh, pohon gampang sekali roboh.
Persoalannya, ujar Ahok, jika semua diganti dengan pohon yang kuat, peniat lingkungan akan memprotes. "Mereka pasti ribut," ucapnya. Ahok menyatakan heran terhadap orang yang meributkan persoalan yang tak substansial. "Kadang melebihi firman Tuhan."
Ahok menyebut aktivis lingkungan cenderung mengkultuskan pohon. "Potong satu-dua pohon ributnya minta ampun. Sudah kayak embahnya saja itu pohon. Ini lucu," kata Ahok.
Ahok menyatakan setuju atas pelarangan penebangan pohon. Tapi pemotongan pohon demi keselamatan harus dikecualikan. "Kalau pohon rugikan manusia dipotong enggak?" ucapnya.
Delapan pohon di Ibu Kota tumbang akibat hujan disertai angin kencang kemarin. Meski tak ada korban akibat peristiwa ini, kemacetan lalu lintas terjadi di hampir semua jalan utama. (Baca: Hujan Lebat, Pohon Bertumbangan di Jaksel)
ERWAN HERMAWAN
Berita lain:
Media Jiran: Jokowi Pakai Jurus 'Ganyang Malaysia'
Jokowi dan SBY Seolah Saling 'Sindir' di Medsos
Kapal Diusir, Media Jiran Tuding Jokowi Sekutu AS