TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golongan Karya Akbar Tandjung gagal menengahi konflik antara Aburizal Bakrie atau Ical dan Agung Laksono. Akbar sebelumnya menawarkan dua orang itu untuk bertemu di Bali bersama dirinya dan Priyo Budi Santoso, politikus senior Golkar yang juga maju sebagai calon Ketua Umum Golkar menggantikan Aburizal. (Baca: Semua Penantang Ical Ada di Bali?)
"Aburizal dan Priyo sudah setuju, tapi Agung menolak," kata Akbar saat dihubungi pada Ahad, 30 November 2014. Alasan Agung menolak, ujar Akbar, adalah kecaman atas keberadaannya di Bali. Sejak Sabtu kemarin, Agung diketahui telah berada di Bali karena ada urusan keluarga. (Baca: Dukung Agung Laksono, Yorrys Raweyai Juga di Bali)
Keberadaan Ketua Tim Penyelamat Partai Golkar di Bali ini menuai cercaan banyak pihak, meski tak ada hubungannya dengan musyawarah nasional partai beringin. "Agung bilang sulit untuk bertemu (Ical) karena suasana kebatinannya tidak mengizinkan akibat ada kata-kata yang menyakiti hatinya," tutur Akbar. (Baca: Ical Tetap Munas di Bali, Kubu Agung Pasrah)
Selama beberapa hari terakhir, Akbar mengaku telah berulang kali menelepon Ical dan Agung untuk mencari jalan tengah. Terakhir, Akbar mengusulkan melakukan konsolidasi di Bali sebelum Munas Golkar berlangsung. Aburizal menyetujui usulan itu dan meminta Akbar yang mengatur. (Baca: Foto Agung Laksono Terpampang di Munas Aburizal)
Namun penolakan datang dari Agung. Meski sudah dibujuk sedemikian rupa, kata Akbar, Agung berkukuh tidak ingin ada pertemuan di Bali. "Saya telepon Aburizal lagi untuk mengabarkan pertemuan (dengan Agung) tidak mungkin dilaksanakan," ujar Akbar. (Baca juga: Ical Munas di Bali, Agun Blusukan di Pangandaran)
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Topik terhangat:
Golkar Pecah |Interpelasi Jokowi | Ritual Seks Kemukus | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Kata Ruhut Soal Saling Sindir Jokowi-SBY
Pollycarpus Bebas, Allan Nairn Beberkan Data TPF
Ahok Idolakan Arsenal Karena Warna Kausnya
Alex Asmasoebrata Bangga Berbesankan Muchdi