TEMPO.CO, Sidoarjo - Tanggul - tanggul lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, rawan jebol pada saat musim penghujan tahun ini. "Tiga tanggul yang rawan jebol," kata juru bicara BPLS Dwinanto Hesty Prasetyo kepada Tempo, Ahad, 30 November 2014. Kondisi tiga tanggul itu kian kritis karena warga melarang Badan Pananggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) beraktivitas sejak Mei 2014 silam.
Tanggul yang paling rawan jebol terdapat di Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin. Hari ini tanggul itu sudah jebol. "Padahal kami mencoba meninggikan 1 meter, namun tetap jebol," kata Dwinanto. (Baca: Tanggul Lapindo Jebol, Dua Desa Terancam Tergenang)
Tanggul paling rawan kedua terdapat di Desa Pajarakan, Kecamatan Jabon. Di titik itu, lumpur sudah beberapa kali meluber. Namun belum sampai jebol karena ada pipa penyedot yang mengalirkan lumpur ke kolam penampungan dan kemudian membuangnya ke Kali Porong.
Sedangkan tanggul ketiga yang juga rawan jebol terdapat di Desa Siring, Kecamatan Porong. Endapan lumpur di sana telah mencapai bibir tanggul. Menurut Dwinanto, bila tanggul itu jebol bisa membahayakan masyarakat karena posisinya berbatasan langsung dengan rel kereta dan Jalan Raya Porong. (Baca: Tanggul Lumpur Lapindo di Kedungbendo Jebol)
Sementara itu, BPLS tidak bisa berbuat apa-apa terhadap tanggul yang rawan jebol itu. "Karena terus dilarang oleh warga korban lumpur Lapindo yang ada di dalam peta area terdampak dengan alasan ganti rugi mereka belum dilunasi." (Baca: Yorrys: Ical Bikin Partai Lapindo Jaya Saja)
MOHAMMAD SYARRAFAH
Berita Terpopuler
Kata Ruhut Soal Saling Sindir Jokowi-SBY
Pollycarpus Bebas, Allan Nairn Beberkan Data TPF
5 Celotehan Fadli Zon yang Menuai Hujatan
Ahok Idolakan Arsenal Karena Warna Kausnya
Ombudsman: Kurikulum 2013 Membebani Guru dan Siswa